Traveling bersama keluarga, terutama yang memiliki balita, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Tak hanya traveling bersama balita aja sih sebenernya, baik itu mau kamu solo travel ataupun traveling bareng pasangan juga sama.
Kali ini aku akan menulis kelebihan dan kekurangan yang dirasa selama satu tahun kebelakang dimana jadwal travel kami memang lebih padat dari tahun tahun sebelumnya.
Tujuan nulis ini sebenarnya buat aku pribadi agar bisa lebih mempersiapkan lagi perjalanan yang lebih baik di kemudian hari.
Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit gambaran bagi teman-teman yang akan melakukan traveling bersama balita juga.
Kelebihan Traveling Bersama Balita
Perjalanan bersama keluarga sedini mungkin bersama balita bahkan bayi memang sedikit merepotkan! Banyak diantara temen ku bahkan memilih untuk tidak melakukan perjalanan ketika sudah dikaruniai anak.
Tapi kadang ada beberapa perjalanan yang tidak bisa kita lewati seperti misalnya pada saat libur lebaran untuk pulang ke kampung halaman, atau pada saat liburan panjang akhir tahun.
- Traveling bersama keluarga sebenarnya bisa memberikan kesempatan untuk menciptakan kenangan bersama yang akan dikenang seumur hidup. Loh anaknya kan masih kecil mana dia ingat!
Eits jangan salah teman-teman ingatann menyenangkap pada anak cenderung nempel loh! Aku aja masih ingat saat usiaku sekitar 3 tahun aku dan adik ku sering menghabiskan waktu di kebun bersama Ibu dan Ayah ku dulu.
- Selain itu, perjalanan memperkenalkan balita pada lingkungan, budaya, dan pengalaman baru yang bisa merangsang perkembangan otak dan keterampilan sosial mereka. Sebuah pelajaran yang tidak akan anak rasakan selama di ruang belajar.
- Hal yang paling aku rasakan ternyata liburan bareng anak-anak itu bisa mendewasakan orang tuanya. Bagaimana tidak kita dituntut untuk lebih sigap, kuat, dan siap dalam segala situasi di dalam perjalanan.
- Kelebihan lainnya kita bisa belajar melihat dunia dari perspektif anak. Mengamati keheranan dan kegembiraan anak-anak saat mengalami hal-hal baru bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Kekurangan Traveling Bersama Balita
Gak enak juga yah ternyata pakai kata “kekurangan”. Dari pada kekuranngan orang lain sering menuliskannya sebagai tips traveling bersama balita atau bahkan persiapan traveling bersama balita.
Meskipun aku tulis hal hal brerikut sebagai kekurangan, aku yakin kalau kita tahu hal hal ini sebelum jalan-jalan bisa membuat traveling bareng balita kamu lebih nyaman dan mennyenangkan.
Butuh Perencanaan dan Persiapan Lebih
Jujur, seberapa singkatpun perjalanan kamu bareng balita itu pasti persiapannya pasti gak sebentar. Mulai dari mempersiapkan barang yang harus di bawa selama perjalanan, penginapann khusus keluarga, bikin itinerary ke tempat yang cocok buat bayi itu butuh riset sana sini. Setelah risetpun nanti di lapangan bisa jadi di luar perkiraan.
Misal nih kita udah nyiapain 2 diapers untuk sekali jalan naik kereta Bandung-Yogyakarta. Itu kan cuma 7 jam yah kita kira cukup eh taunya si bayi mencret tuh selama di perjalanan dan ternya 2 diapers itu ternyata kurang.
Nah mengatasi itu kita perlu mempersiapkan perlengkepan anak lebih, itinerary cadangan, atau bahkan sampai mennyiapkan biaya perjalanan yang lebih di kantong.
Butuh Biaya Lebih
Ini sih sudah pasti yah! Kaitannya sama kebutuhan si anak. Misalnya nih dari satu item aja yah kita ambil penginapan. Nah kalau sendirii atau berdua sama pasangan mungkin kita bisa cari yang penting nyaman buat istirahat, sedanngkan kalau bawa bayi itu gak bisa. Banyak penginapan (khususnya kemarin pas di Korea) yang aturannya sangat ketat soal tamu.
Misal nnih kamar single yang di dalamnya terdapat 1 bed ukurann queen nah itu hanya bisa di isi oleh dua orang dewasa. Kalau ada anak kita harus menyertakan jumlah anak. Banyak penginapan yang tidak menerima atau sekalipun menerima dia akan memberikan tarif yang berbeda.
Belum dari yang lain seperti camilan selama di perjalanan, atau bahkan perlengkapan tambahan yang harus kita sewa selama di perjalanan.
Memakan Waktu Lebih Lama
Ini masalah utama sih. Pengalaman buruk aku semuannya karena masalah waktu. Sedini mungkin pun kita mempersiapkan perjalanan ada aja yanng gak sesuai.
Next aku cerita pengalaman buruk selama melakukan perjalanan bawa balita kali yah!
Mengunjungi tempat wisata dengan balita berarti sering harus melambat, berhenti untuk istirahat, atau menyesuaikan jadwal dengan kebutuhan mereka.
Sering tuh kita mengakhiri perjalanan atau bahkan membatalkan perjalanan karena waktu yang tidak memungkinkan.
Keterbatasan Aktivitas
Baby First!
Jadi itinerary perjalanan kita gak bisa saklek apa yang kita inginkan harus kita tuju itu gak bisa!
Beberapa aktivitas mungkin tidak sesuai atau terlalu melelahkan untuk balita, sehingga pilihan tempat dan kegiatan bisa menjadi terbatas.
Jangankan kegiatan yang kaitannya tempat wisata yang dituju yah, tempat makan aja bener bener harus menyesuaikan apa tempatnya kids friendly apa tidak.
Kids friendly untuk tempat makan bisa di lihat dari apa makanannya akan cocok untuk anak-anak kita?, apa fasilitas di dalamnya mendukung anak-anak makan di tempat?, apa bayi kita akan nyaman atau enggaknya makan di tempat tersebut? Dan mungkin masih banyak lainnya.
Nah ini berefek besar pada renncanna kita semisal ada kafe atau tempat makan yang ingin kita kunjungi tapu rupanya menu dan tempatnya tidak cocok untuk bayi juga pasti kita skip.
Potensi Stres dan Kelelahan
Setiap aktifitas perjalanan sebisa mungkin sesuai dengan jam biologisnya dia sehari-hari. Jangan sampai si anak kelelahan sampe tantrum!
Mengurus balita dalam lingkungan yang tidak dikenal bisa menimbulkan stres dan kelelahan, baik bagi orang tua maupun anak.
Rumusnya kalau anak capek atau stres, nanti dia akan tantrum yang akan menyebabkan orrangtuanya kelelahan dan bahkan stress juga.
So sebisa mungkin perjalanan di disain senyaman dan aman mungkin bagi anak-anak. Aku biasanya menyesuaikan jam tidur anak dengann rute perjalanan.
Nah anak-anak kan jbiasanya tidur di dalam kendaraan yah. Nah jadinya kita memanfaatkan waktu pindah lokasi itu di jam tidurnya anak-anak. Jadi pas turun dia sudah seger lagi.
4. Risiko Kesehatan dan Keselamatan
Balita lebih rentan terhadap risiko kesehatan dan keamanan saat traveling, seperti demam, flu, atau kecelakaan kecil.
Cuaca penting kita perhatikan saat bepergian. Jangan ragu untuk membatalkan perjalanan jika cuaca memang tidak memungkinkan.
Pengalamanku kemaren selama ke Korea anak-anak rentan flu saat melakukan perjalanan di luar ruangan di musim gugur sehingga persiapan obat-obatan seperti penghangat itu diutamakan.
Mengenai keselamatan, kadang ada beberapa tempat yang kita selaku orang tua pengen sekali dateng tapi wahananya tidak cocok untuk untuk anak-anak.
Ada satu tempat di Pohang yang ingin sekali aku datengin. Namanya Pohang Space Walk, tempat itu menyediakan wahana semacam rolercoster tapi untuk pejalann kaki. Tangga mengular ke atas gitu. Wah pasti seru tuh, tapi karena bawa balita dua jadinya kita skip deh. Kalian kalau liburan ke Pohang jangann lupa mampir kesana terus share ceritanya ke aku yak!
Meskipun ada tantangan, banyak keluarga menemukan bahwa keuntungan traveling bersama balita jauh lebih besar daripada kekurangannya. Kuncinya adalah perencanaan yang baik, fleksibilitas, dan sikap positif.