Halo teman-teman! Tulisanku kali ini akan membahas sebuah aktivitas yang baru saja Aku tekuni yaitu Freediving.
Adakah teman disini yang belum tahu apa itu Freediving? Nanti Aku akan sedikit membahasnya di subab berikutnya yah!
Yeay akhirnya Aku kembali pada impian yang tertunda.
Awal aku membuat Blog ini tujuannya adalah untuk menceritakan perjalanan mimpi Ku untuk bisa jelajah keindahan pulau-pulau di Indonesia. Nah sambil menabung untuk merealisasikannya Aku mulai mempelajari basic skill untuk bisa menikmati keindahan laut Indonesia.
Mulai dari belajar berenang bersama komunitas renang di Malang, dan setelah merasa aku bisa berdamai dengan air akhirnya aku memutuskan untuk gabung komunitas freedive.
Kenapa Freediving?
Freediving, atau selam bebas, adalah kegiatan menyelam di bawah air tanpa menggunakan alat bantu pernapasan seperti tabung oksigen pada olahraga scuba. Penyelam hanya mengandalkan kapasitas paru-paru mereka sendiri untuk bernapas saat berada di bawah permukaan air.
“Memangnya bisa menyelam tanpa alat?”
Tentu penyelam harus tahu kapasitas paru-paru mereka. Oleh karena itu diperlukan latihan dan juga pengawasan dari orang yang berpengalaman atau profesional.
Meskipun di sebut tanpa alat bukan berarti kita benar-benar tanpa alat saat melakukan penyelaman. Ada beberapa alat yang digunakan yakni masker selam low volume, snorkel, dan kaki katak atau fins. Alat lainnya ada pemberat badan dan baju diving. Tetapi untuk pemula yang masih latihan cukup dengan tiga alat utama tadi.
Umumnya, freediver menyelam lebih rendah dibandingkan dengan scuba diver. Hal ini sudah pasti karena kemampuan paru-paru kita yang memiliki keterbatasan karena tidak lengkapi dengan tabung oksigen.
Selain olahraga, ada beberapa kegiatan yang harus memiliki kemampuan menyelam dalam satu tarikan nafas. Salah satunya adalah sudah pasti nelayan. Salah satu yang menginspirasi aku adalah para nelayan pencari kerang tiram di Pulau Subi, Natuna, juga para henyo di Pulau Jeju, Korea.
Sebagai travel blogger, tujuan ku tentu untuk menikmati keindahan laut Indonesia kita tercinta ini. Beberapa blogger panutanku seringkali memperlihatkan aktivitas mereka yang sedang berenang bersama ikan paus, segerombolan ikan tongkol bahkan dengan sekelompok ubur-ubur yang tidak menyengat.
Sungguh sangat ingin ku coba tapi apa daya aku yang snorkling saja masih menggunakan rompi pelampung.
Misi terdekat ku adalah bisa snorkeling tanpa menggunakan pelampung. Sehingga bergabung bersama komunitas freedive Malang menjadi pilihan tepat bagi ku.
Komunitas Freedive Malang
Bermodalkan kata pencarian freediving di Malang ketemulah aku dengan akun sosial media Freedive Malang. Aku langsung mengikutinya dan mencari tahu bagaimana cara bergabung komunitasnya.Tetapi, saat itu masih belum berani bergabung karena Aku belum lancar berenang.
Akhirnya memberanikan diri untuk mencoba ikut latihan setelah aku merasa sudah berdamai dengan air. Berdamai disini artinya sudah tidak panikan saat masuk ke kolam renang yang dalamnya lebih dalam dari tinggi badan ku.
Latihan bagi pemula di awali dengan pembekalan mengenai apa itu freediving, alat-alatnya, teknik pemanasan yang benar dan role di dalam freediving.
Setelah itu kita langsung praktik mulai dari latihan pernafasan atau static apnea (STA). STA ini adalah belajar menahan nafas di permukaan air di temani oleh seorang buddy. Buddy dalam freediving sangat penting. Buddy bertugas untuk memastikan pasangannya aman dan tenang pada saat menyelam atau pada saat latihan STA.
Cara Gabung Komunitas Freedive Malang
Pertama bukan sosial media Freedive Malang lalu klik tautan yang ada di bio dan kamu akan diarahkan ke grup whatsApp untuk mendapatkan informasi seputar latihannya.
Terakhir langsung datang ke kolam renang yang sudah ditentukan untuk ikut latihan freediving bareng.
Kolam Renang Tirta Vichada
Kolam renang Tirta Vicadha atau Kolam Renang Kostrad Singosari adalah kolam renang tempat Komunitas Freedive Malang berlatih. Lokasinya ada di kampung tentara Angkatan Darat yang ada di Jalan Raya Mondoroko, Singosari.
Pintu masuk menuju kolam ini ada di sebelah kanan, persis di seberang Alfamart Kostrad jika dari arah Kota Malang. Kalau dari arah Surabaya atau Lawang ada di sebelah kiri.
Harga tiket masuk kolam renang Tirta Vicadha ini 15.000 per orangnya. Loketnya ada di belakang masjid At Taqwa. Ini kurang kelihatan kalau sekilas. Aku pertama kali kesini sampe kelilingi kolam baru tahu deh kalau loket tiketnya kelewat. Tapi berkat itu aku jadi tahu kalau di sekelilingnya kolam renang ini ada banyak fasilitas lain.
Paling depan ada gym, sebelah kirinya ada Masjid At Taqwa tadi yang bersih dan terawat. Di dekat tempat parkir pun ada foodcourt sampai Car wash. Nah di belakangnya ada kolam pemancingan. Semuanya satu kompleks jadi kamu bisa ajak keluarga atau teman terdekat untuk eksplore areanya.
Seperti yang aku lakukan kalau sedang jadwal latihan freediving. Disana ada 2 kolam renang. Kolam renang utamanya kolam renang standar Internasional dengan kedalaman 1.5M-2.5 M.
Di sampingnya ada kolam kecil dengan kedalaman sekitar 50–80 cm dan ada water slider di tengahnya. Nah biasanya Aku latihan di kolam besar sementara anak-anak main air di kolam kecil ditemani Ayahnya.
Ada beberapa hal yang membuat aku nyaman bawa keluarga main disini.
1. Harga tiket masuk terjangkau
2. Kolamnya tidak terlalu ramai meskipun di akhir pekan
3. Fasilitas termasuk air kolamnya sangat bersih
4. Ada kantin dengan jajanan yang enak dan murah-murah.
17 Comments
melihat foto-foto yang sudah menjadi pro freediving beneran bikin pingin deh mba, karena salah satunya dengan freediving kita bisa menikmati indahnya pesona alam bawah laut, btw mba kalau untuk orang yang ada trauma karena tenggelam apakah memungkinkan untuk ikutan free diving ini ?
sangat memungkinkan… Karena freedive melatih kita untuk tetap rileks di dalam air.. Pemula latihannya di kolam dangkal ko..
wah seru banget latihan freediving bareng komunitas freedive malang, tentunya jadi pengalaman yang menarik sih, jadi aku pengen juga kayaknya menyenangkan
Boleh di coba Kak.. biasanya di setiap kota ada komunitasnya..
Serunya. Apakah ada komunitas freediving di kota lain mbak? Di Jakarta misalnya.
Alat-alat hrus punya sendiri ya?
Freediving ini sesuatu banget ya ujungnya jadi kita tahu kekuatan paru – paru kita. Dengan komunitas jadi sekali menyelam 2-3 pulau terlampaui nih fun dapat, sosial dapat dan pengetahuan apalagi. Enjoy ya kak
Ka btw ada sertifikat free diving ngga ya? Kolam renangnya seru amat, pemandangannya juga bagus. Kalau main ke Malang harus bawa bocil berenang sambil main perosotan di sana 😀
Saya jadi kangen berenang setelah baca postingan ini. Belum pernah berenang lagi setelah pindah rumah. Saya belum pernah kursus diving. Suami saya yang pernah ikut pelatihannya.
Aku kagum, ka..
Ternyata bener ya.. kudu ada sesuatu yang memotivasi agar latihannya semakin semangat.
Curiga abis ini ka Ulfi uda diving ke Jeju aja nih.. bareng haenyeo.
waduuuuh seruu juga nih ide nya haha
Ini mah wajib bisa berenang dulu ya secara basic baru ikutan freediving. Kira-kira berapa kali latihan sampai bisa dinyatakan boleh ikutan freediving?
Waduuuh gak tahu nih.. Karena ada temen-temen yang udah sering open ke Laut gitu tapi dia gak pernah belajar basic dive..
Kalau freedive gitu apakah harus bisa berenang mbak? Sudah lama nggak berenang dan kepingin juga nyobain freedive. Oya kalau belajar bareng komunitas gitu apakah ada biayanya juga? Mau coba cari ah siapa tahu di Depok juga ada.
Nggak, banyak yang gak bisa renang.. Kuncinya sih bisa rileks di air,, nanti latihannya ada tahapannya juga Kak..
Gak ada biayanya kalau komunitas,,,
Mbaaak suka main air asin yaaah, sama dong!
waktu masih tinggal dekat pantai, aku hampir tiap minggu snorkeling trus belajar freedive ke teman-teman, macem otodidak gitu sih. Kalau sekarang udah kaku lagi nih, kepingin ikutan freedive di Jakarta. Coba cari ah tempatnya.
Suka Banget Mbak,, Makanya tulisan aku banyak di pantai hihi.. Latihan bareng komutis dulu biar nanti kalau ke laut udah bisa ke tengah laut hihi
Di jakarta aku belum nemuin komunitas diving seperti ini padahal pengen banget lihat indahnya laut sambil diving apalagi ada dukungan komunitas seperti di Malang ini