Stasiun Bandung yang akan aku bahas kali ini adalah adalah stasiun pemberhentian terakhir kereta api antar kota dengan tujuan Bandung. Tepatnya stasiun yang berada di Jalan Kebonn Kawung, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo Kota Bandung.
Kenapa demikian? Karena di Bandung sendiri ada 2 stasiun besar untuk kereta api jarak jauh. Selain Stasiun Bandung dengan kode stasiun BD, ada juga Stasiun Kiara Condong dengan kode stasiun KAC.
Hal ini berbeda juga dengan stasiun pemberhentian kereta cepat Jakarta-Bandung yah!
Bagi penumpang dari luar kota, sebelum memesan tiket kereta sebaiknya sudah tahu betul tujuan nya kemana agar bisa turun di stasiun terdekat dengan penginapan atau tempat yang di tuju.
Mudik lebaran 2024 kemarin, Alhamdulillah kami masih diberi kesempatan untuk mudik ke Bandung. Pulangnya, kami datang ke stasiun lebih cepat dari jadwal keberangkatan KA Malabar dari Bandung dengan tujuan Kota Malang. Alhasil ada kesempatan untuk Aku mengamati sekitar stasiun.
Ada beberapa fasilitas baru yang baru aku tahu. Ini mungkin bukan hal yang baru, tapi karena Aku baru bisa merasakan nya ketika mudik kemarin.
Fasilitas Stasiun Bandung
Sejak pembangunan terakhir, Stasiun Bandung sudah berubah menjadi lebih moderen, bersih, dan teratur. Hanya saja beberapa tahun kebelakang masih ada pembangunan di area parkir baik di pintu utara ataupun selatan, sehingga masih terkesan belum rapi.
Pasca libur lebaran kemarin, sudah tidak ada aktifitas pembangunan dan pengunjung sudah banyak di berikan kemudahan.
Eskalator penghubung antar peron yang meski terasa semakin jauh menuju peron tapi sangat memudahkan penumpang dengan barang bawaan banyak. Masih disayangkan karena pembangunannya tidak memperluas ruangtunggu seperti halnya Stasiun Malang. Padahal secara jam operasi, Staisun Bandung jauh lebih sibuk di bandingnya dengan Stasiun Malang.
Beberapa fasilitas yang ada di Stasiun Bandung yang akan aku bahas kali ini adalah berdasarkan pengalaman ku. Sehingga bisa jadi ada fasilitas yang sebenarnya ada tapi terlewat oleh ku.
Lahan Parkir yang luas
Aku rasa kendaraan selalu memenuhi lahan parkir yang ada di Stasiun Bandung meskipun tempat parkir sudah luas.
Gate pintu keluar masuk pintu utara stasiun Bandung juga sudah di arahkan ke belakang mesjid untuk menghindari tumpukan kendaraan khususnya pada saat menaik dan menurunkan penumpang.
Face Recognition Gate
Ini benar benar memudahkan kami saat bepergian denngan kereta api. Bayangkan kita sudah tidak perlu scan tiket baik kertas ataupun etiket yang dilengkapi dengan identitas (KTP) asli saat akan memasuki stasiun.
Cukup sekali mendaftarkan eKtp kita serta penngambilan foto wajah, kini kita sekeluarga tinggal masuk dengan mengarahkan wajah di gate denga face recognition.
Ada yang belum merasakan kemudahan ini? Kamu tinggal daftar di meja yang sudah di sediakan khusus untuk pendaftaran sebelum gate keberangkatan.
Aneka camilan dan oleh-oleh Bandung
Toko yang ada di stasiun baik di luar maupun di dalam gate itu sangat mempermudah kan kami untuk membeli bekal selama 13 jam perjalanan di dalam kereta.
Enaknya lagi di Stasiun Bandung ini tokonya bisa di akses darri dalam dan luar gate. Sehinngga biasanya kami chekin dulu lalu berbelanja perbekalan setelahnya.
Harga makanan dan oleh-olehnya juga tidak jauh berbeda dengan di luar area. Langganan ku ada Kebab Blasan 75 yang cocok untuk makan praktis di kereta. Selain praktis, harrganya terjangkau dengan isian dagingnya yang full.
Free Refill Water
Fasilitas ini aku yakin sangat membantu para penumpang. Apalagi kini sudah banyak orang yang aware sama sampah botol minum sehingga terbiasa bawa botol minum kemanapun kita pergi.
Toilet yang bersih
Petugas toilet di Stasiun Bandung, khusunnya toilet yang ada di dekat gate masuk, mereka selalu siap berada disana untuk membersihkan toilet sehingga toilet selalu bersih.
Masjid Al Mu’min Stasiun Bandung
Prestasi luar biasa menurutku Stasiun Bandung bisa mendirikan masjid besar di area stasiun. Ini sangat bermanfaat bagi penumpang. Apalagi mengingat stasiun ini mobilitasnya tinggi.
Masjid Al Mu’min ini di lengkapi dengan toilet yang bersih, tempat wudhu yang terpisah dengan toilet, serta tempat penitipan barang.
Jadi teringat saat di Korea Selatan, banyak stasiun yang sudah dilengkapi dengan loker penyimpanan koper. Hal ini memudahkan kita untuk mobilitas di sekitar stasiun tanpa harus bawa banyak barang bawaan.
Sayangnya di stasiun yang ada di Indonesia masih sangat jarang. Aku baru tahu ada loker penitipan di Stasiun Jogja itupun tidak 24 jam karena sistemnya masih di jagain sama petugas.
Nah di Stasiun Bandung juga sama dan letaknya berada di sebelah kiri Masjid Al Mu’minn ini.
Fasilitas lain Stasiun Bandung
Beberapa fasilitas diatas adalah fasilitas yang tersedia di pintu utara Stasiun Bandung. Hal ini karena penumpanng KA antar kota harus chekin di sini. Berbeda jika kamu akan menggunakan kereta lokal Banndung maka sebaiknya kamu masuk melalui Pintu Selatan.
Area Pintu Selatan Stasiun Bandung ini di khususkan bagi penumpang KA Lokal. Selain itu disini juga terdapat beberapa perusahaan ekspedisi. Nah jika aku bawa barang banyak biasanya aku drop dulu di sini pintu selatan, lalu pada saat chek in tetap harus melalui pintu utara stasiun.
Tidak ada Playground!
Sekitar satu jam kami menunggu KA Malabar siap. Akupun bertanya ke petugas gate apa ada playground di dalam stasiun? Ternyata belum ada.
Padahal sekali lagi Stasiun Bandung adalah stasiun yang sangat sibuk. Jadwal kereta semakin padat, namun tidak di barengi dengan penambahan fasilitas ruanng tunggu yang memadai.
Jauh berbeda dengan stasiun Malang yang meskipun jam operasional keretanya sedikit, namun fasilitas ruang tunggunya sangat luas, baik di dalam maupunn di luar gate. Bahkan ada playground yang cukup untuk anak anak bermain sambil menunggu kereta berangkat.