Bubur Ganteng ini memberikan pengalaman yang berbeda bagi penikmatnya. Jika biasanya kedai bubur itu memiliki konsep fast food. Dimana kedainya didesain agar pembeli untuk segera menghabiskan makanannya karena kursinya akan dipakai oleh pengunjung selanjutnya.
Bubur Ganteng memiliki kedai yang di buat senyaman mungkin agar pengunjung bisa menikmati buburnya dengan santai.
Sebagai kedai bubur pendatang baru di Kota Malang, apakah Bubur Ganteng bisa bersaing dengan kedai bubur pemain lama?
Berikut pengalaman ku nyobain makan bubur di kedai Bubur Ganteng!
Bubur Ganteng-Bantaran
Kenapa Aku bilang sebagai kedai bubur pendatang baru?
Karena kedainya memang baru buka bulan Mei tahun ini (2024). Mereka baru saja soft opening pada tanggal 08 Mei 2024.
Meskipun baru buka, bubur ayam yang buka di Jalan Bantaran Indah Lowokwaru ini ramai di kalangan warga lokal karena datang dengan konsep yang berbeda. Berikut aku jabarkan beberapa hal yang berbeda
Bukan sekedar kedai bubur
Pertama kali kita turun di parkiran udah kerasa tuh vibenya mirip kafe dari pada kedai bubur. Jadi kita anggap saja Bubur Cafe yah.. Tempatnya luas, semi outdoor dan banyak pengunjung yang lagi buka laptop. Ntah itu memang sedang bekerja atau mengerjakan tugas, tapi kesannya sangat jauh dari kedai bubur yang sempit, berdempetan dan buru-buru kalo makan.
Jenis Bubur
Berdasarkan pengalamanku, ada dua jenis bubur yang beredar di Indonesia. Pertama bubur bertexture, contohnya Bubur Bandung. Selain kental, texture nasinya lebih terlihat jelas. Biasanya rasanya tidak terlalu asin.
Kedua bubur dengan tekstur halus seperti bubur Cianjur, atau bubur di restoran masakan Tiongkok. Nah kalau dari rasa biasanya lebih gurih cenderung asin.
Ketika bubur ayam pesananku datang, pertamanya langsung mengira kalau ini jenis bubur Jakarta. Teksturnya lembut dan halus. Tapi ketika di makan after tastenya aku merasakan sesuatu yang berbeda. Ada rasa dan bau tepung beras yang kurang cocok di lidah Aku.
Disclaimer: ini hanya pendapat Aku, tanpa menanyakan kebenarannya terlebih dahulu sama pemiliknya.
Toping yang khas
Topping bubur ayam rame sih biasa. Sekilas mirip bubur ayam Jakarta atau Cianjur, tetapi mereka menggunakan bakso goreng bukan cakwe. Thats why, kita sebut saja khas Bubur Ganteng.
Kenapa mirip bubur Jakarta karena ada menu yang pakai kuning telur yang cara makannya wajib di aduk katanya.
Aneka Menu
Bukan sekedar kedai bubur. Biasanya kedai bubur itu menjual bubur ayam sama bubur ketan hitam dan kacang hijau. Tapi disini menunya sangat beragam.
Bubur saja ada yang biasa, pakai kuning telur, sampai bubur Ayam spesial dengan toping ekstra jeroan.
Ada menu Nasi Goreng, Mie Goreng, Wonton, sampai gorengan.
minumannya juga beragam, mulai dr esteh dan Es Jeruk, sampai aneka kopi.. Tapi harga minumannya cukup di atas rata rata harga di Malang..
Jam Operasional
Bubur itu identik dengan makanan yang bisa dimakan untuk sarapan. Sehingga biasanya kedai bubur itu bukanya hanya pagi sampai siang saja. Sedangkan bubur Ganteng memberikan terobosan kedai bubur yang buka 24 jam.