Waktu Yang Tepat Berkunjung Ke Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu pesona wisata di Jawa Tengah. Tepatnya berada di dua kabupaten yakni Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. 

Terkenal dengan julukan ‘desa di atas awan’, Dataran Tinggi Dieng sangat cocok untuk healing. Mulai dari pemandangan alamnya, kehidupan warga lokal, serta tempat wisata yang kaya akan sejarah akan membuat para pengunjung terkesima. 

Jangankan kamu yang terbiasa dengan hiruk pikuk perkotaan, Aku yang hidup di pegunungan dan tak jauh dari aktivitas pertanian aja di buat kagum. 

Sebelum Aku bahas waktu terbaik mengunjungi Dieng, sebaiknya kita harus tahu dulu tujuan perjalanan kita.

Aktivitas di Dataran Tinggi Dieng

Mungkin diantara kamu masih ada yang bertanya tanya emang di Dieng ada apa sih? 

Epic Sunrise

Secara geografis, Dieng adalah kawasan lembah di dataran tinggi yang dikelilingi gunung berapi. Kawasan lembah yang menjadi pemukiman warga sejak masa kerajaan Majapahit ini sangat indah di lihat ketika matahari terbit. Dinginnya udara Dieng di waktu pagi tersinari matahari menyebabkan embun mengudara menjadi awan. Banyak pengunjung yang sengaja datang untuk menikmati matahari terbit.

Melihat Es

Pada musim kemarau, Indonesia dengan iklim tropis ini memiliki suhu yang lebih dingin di malam hari. Sehingga tak jarang suhunya mencapai minus. Tentu ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi kita yang terbiasa dengan suhu di atas 20 celcius. 

Jelajah Keindahan Alam Dieng

Beberapa Gunung Api yang mengelilingi Dieng diantaranya adalah Gunung Prau, Sikunir, Pakuwaja dan Gunung Bismo. Tentu saja, gunung gunung tersebut menjadi primadona para pendaki. 

Kawasan lembah Dieng memiliki banyak kawah baik yang aktif dan tidak aktif. Kawah kawah tersebut juga menjadi tempat wisata yang menakjubkan. 

Ada Kawah Sikidang, disini kita tidak bisa berlama lama karena bau belerang yang menyengat. Kamu bisa membeli telur rebus, yang warga lokal jual. Telur tersebut direbus dengan cara di rendam dengan air kawah yang panas.  

Ada beberapa kawah mati yang sudah menjadi menjadi tempat wisata. 

Mengikuti Pesta Rakyat (Festival Dieng)

Setidaknya ada 3 festival besar yang menjadi incaran para pengunjung. Baik itu wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Salah satunya yang baru saja dilaksanakan pada bulan Juni kemarin yaitu Festival Balon Udara Dieng. 

Festival paling fenomenal yang sudah berlangsung selama bertahun tahun adalah Dieng Culture Festival serta Jazz diatas Awan.

Kabar baiknya, Dieng Culture Festival tahun 2024 ini akan diadakan pada bulan Agustus mendatang. So siap siap rencanakan liburanmu ya!  

Pada Dieng Culture Festival ini, kamu bisa menyaksikan tradisi potong rambut gimbal dan juga festival lentera di malam harinya.

Sedangkan perhelatan musik besar di Dieng yakni Jazz di Atas Awan tahun ini juga diadakan di bulan Agustus mendatang.. 

Jadi Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Dieng?

Tentu saja pada puncak musim kemarau pada bulan Juli-Agustus. Pada bulan tersebut, selain kita bisa menikmati Dieng membeku juga bisa sekalian menikmati festival tahunannya Dieng. 

Tetapi datang di bulan-bulan tersebut tentu juga memiliki kekurangan. Ya, pasti Dieng padat sekali. Sehingga kita perlu mempersiapkan akomodasinya dari jauh hari. 

Akomodasi di Dieng memang banyak sekali, tapi tidak banyak yang bisa kita pesan secara online. Sebagian besar masih merupakan penginapan kecil yang hanya bisa di pesan di lokasi. 

Nah jika kamu ke Dieng untuk healing dari hiruk pikuk kota, menikmati slow livingnya Dieng dengan mengunjungi beberapa situs sejarah. Kamu bisa datang di musim semi April-Juni serta September-Oktober. Pada bulan tersebut kita masih bisa menikmati dinginnya dieng meskipun tidak sampai minus. Plusnya ada banyak bunga yang bermekaran. 

Pengalaman Berwisata ke Dataran Tinggi Dieng 

Saat bertamu ke Salatiga, tiba-tiba kami diajak untuk melihat sunrise di Dieng. Aku yang datang dari Jakarta, tidak persiapan bawa jaket yang tebal. Tapi masih tertolong Pak Suami yang membawa dua jaket kala itu. 

Kami berangkat dari Salatiga selepas solat Magrib. Jalanan menuju Dieng dari arah Salatiga di malam hari tidak ada yang spesial. Hanya saja terasa kalau jalan yang kami lewati semakin menanjak. 

Sekitar jam 10 Malam kami mampir di warung Mie Ongklok khas Wonosobo. Rasanya mirip Mie Ayam sih kataku. 

Kami tiba di pelataran dieng menjelang tengah malam. Begitu keluar dari mobil udara dingin menyelimuti kami. Kami memesan kamar penginapan tak jauh dari Candi Arjuna. 

Sayangnya ketika pukul 3 pagi dimana seharusnya kita berburu sunrise, kami malah tertidur lelap. Terlalu lelah di perjalanan di tambah suhu udara yang mencapai 5 derajat. 

Baru berani keluar di pagi hari sekitar pukul 5 pagi ketika suhunya sudah mencapai 10-11 derajat. 

Kami berjalan jalan ke Candi Arjuna, dan candi candi di sekitarnya. Suasana pagi masih sepi dan kabut masih menyelimuti. 

Agak siang dikit, kita pergi ke Kawah Sikidang. Terdapat arena ATV dan motor trail di dalamnya. Tak bisa berlama lama karena bau belerang menyengat, kami pun memutuskan untuk langsung pulang. 

Banyak tempat makan dan kafe yang menajikan makanan dengan view luar biasa. Gunung-gunung yang ditanami kentang menjulang tinggi di beberapa titik. 

Oleh-Oleh Khas Dieng

Carica atau pepaya gunung adalah buah khas yang hanya tumbuh di dataran tinggi khususnya Dieng. Sehingga wajib sekali beli olahan Carica saat pulang dari Dieng. Rasanya Asam Manis dan cocok di lidahku. 

Banyak juga Terong Belanda. Buah yang dulu di Ciwidey juga banyak tapi sekarang sudah jarang ditemukan. Warnanya ungu, bentuknya lancip dan rasanya asam. Dijadikan rujak manis segar.. 

Cabai Gendot. Cabai dengan bentuk lonjong dan bantet ini banyak di jual di beberapa toko oleh-oleh di Dieng. Aku gak tahu apa nama cabe ini di daerah lain. Aku tahu cabe jenis itu karena dulu di Ciwidey banyak yang menanam. 

Cabe ini sangat langka di daerah Jawa lainnya. Bahkan tidak familiar di Jawa Timur. Banyak yang bilang kalau stok cabai gendot yang ada di area Bandung juga sekarang dipasok dari daerah Dieng. 

Masih banyak oleh-oleh lainnya khususnya olahan kentang. Tapi beberapa buah diatas wajib sekali kamu coba kalau berkunjung ke Dieng. 

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.