Sekilas, menu Kaybun Pasjam ini memang sama dengan Dimsum yang ada di tempat lain. Berbagai macam kudapan tradisional Cina yang dihidangkan dengan steamer basket kecil, lengkap dengan saus pedas, mayonaise, dan chili oil.
“Royal Dimsum in Town“
Begitulah slogan yang melekat dari Kaybun Dimsum. Sesuai slogannya, Kaybun Pasjam ini benar-benar the best dimsum untuk area Ciwidey dan sekitarnya. Menu yang disediakan di kedai Kaybun Pasjam ini sangat beragam. Lengkapnya bisa cek di gambar berikut.
Siapa yang gak akan jatuh cinta kalo dengan Rp.15.000 kita sudah bisa makan seporsi kudapan yang montok-montok. Isi empat pula satu porsinya. Sampe aku terkaget kaget waktu pertama kali nyoba. Kalau hanya sekedar melihat dari gambarnya kan bisa di edit yah. Nah ini aslinya emang penampilannya secantik itu. Empat buah kudapan yang montok dalam satu keranjang kukus yang kecil itu kelihatan penuh banget.
Rasanya gimana??
Pertama kali sumpit ngangkat itu dimsum udah berat. Yups padet banget. Ku potong-potong dulu barulah ku gigit. Gigitan pertama udah terasa banget dagingnya. Fiks ini daging banget. Super juicy. Tambah cocolan Chili oil nya makin guriiih dong. Suka pedes? Tinggal campur saus pedas ke dalam Chili Oil.
Dalam hati ini gak rugi apa yah? Maklum biasanya beli dimsum di harga 18.000 an cuma dapet tiga biji dan sizenya juga lebih kecil.
Menu Favorit
Menu wajib di coba saat masuk ke tempat Dimsum itu Siomay Udang sama makanan manisnya entah itu Pau atau Mochi. Biasanya aku memang pilih menu yang di kukus saja. Siomay udang pastinya. Sampai suatu ketika aku nyobain Kulit Tahu Udang yang di goreng.
OMG sempurnaaaaaaa.. Kulit tahu yang crispy, dagingnya yang kenyal mengigit,, ditambah potongan udang yang seger, makin berasa gurihnya karena minyak goreng. Sekarang udah jadi menu wajib aku kalo ke Kaybun: Kulit Tahu Udang di goreng. Tak usah khawatir kalo kamu memang sedang menghindari minyak goreng. Kulit tahu udang ini juga bisa dikukus.
Tak banyak pilihan untuk kudapan manisnya. Bapau sama Mochinya recommended, tapi kalau pilih salah satu aja cobain Mochinya. Tak kalah besar juga ni Mochi. Karena pikirku Mochi paling sebesar kelereng kan. Cobain makan dalam satu suapan. Kenyalnya kulit mochi, manisnya wijen hitam menyatu dengan renyahnya taburan kacang di luar. Anakku yang picky Eater aja sukak!🤤🤤🤤
Sadar gak sih semakin sering kita mencicipi makanan, dengan sendirinya otak kita akan menetapkan standar rasa yang terekam oleh lidah.
Misalkan dimsum nih. Pertama kali makan mungkin si otak hanya akan menyampaikan ‘oh ini toh dimsum’. Kedua kalinya ‘eh ini ko aci banget rasanya ya!’. Seterusnya ‘ya ampun ini pas banget di lidah’. Terus seterusnya sampai pada tahap ‘nah ini baru dimsum’.
Sehingga ketika kita makan dimsum lagi otak kita sudah bisa menilai enak atau enggaknya dari ekspektasi yang sudah distandarisasi sebelumnya. Bisa disebut juga dengan selera. That’s why selera orang bisa berbeda.
Lokasi Kaybun Pasjam
Pertama kali buka, Kaybun Pasjam ini berlokasi di salah satu perumahan yang terletak di dekat SMP Pasir Jambu. Saking sulitnya menuju lokasi aku kesana pakai google map. Beberapa bulan kedepannya aku pulang kampung lagi dan Kaybun Pasjam sudah pindah lokasi di pinggir jalan raya provinsi Soreang-Ciwidey.
Yeaaayyy!! Mudah ditemukan!
Tapi eh tapi saat itu kedainya di dalam rumah lama yang menurutku sudah lapuk. Jadi nggak cocok sama citra Kaybun Dimsum yang mengusung ‘Royal‘. Susah parkir pula.
Sampai akhirnya pas balik pulang kampung lagi kedainya sudah pindah di Ruko Pasjam. Seseneng itu! Tempatnya luas, bersih, sudah ada toilet dan mushola. Tak kalah penting tempat parkirnya luas dong. Kalian gak perlu worry kalau bawa kendaraan roda empat ke sini.
Kaybun Dimsum ini merupakan perusahaan waralaba yang kini gerainya sudah menyebar di berbagai kota seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Sukabumi dan Cirebon. Detail lokasinya bisa di cek di IG: Kaybun.id.
Ini keren banget soalnya dulu pas pertama kali nyobain Kaybun Pasjam seingatku baru ada tiga gerai termasuk gerai pusatnya.
Kedai Kaybun Pasjam setiap harinya buka mulai pukul 12.00 siang. Semakin sore, semakin ramai pengunjung. Biasanya saya datang di jam makan siang. Suasananya sepi memang, tapi nyaman untuk bawa anak kecil.
Oh ya di tempatnya juga disediakan berbagai board game yang bisa dimainkan selama kita menunggu hidangan siap. Konsep ini mereka terapkan sejak pertama kali buka. Kebayang gak sih dulu itu tempat nya kecil dengan kursi makan yang banyak. Pada saat pengunjungnya ramai boro boro mau main board game yang ada pengen cepet selesai makannya atau bahkan di bawa pulang aja. Untungnya sekarang tempatnya leluasa.