Pasar Terpadu Dinoyo di malam hari ternyata sangat menarik untuk dikunjungi. Pasar ini sangat ramai dan penuh dengan muda mudi yang sedang hendak mencari kudapan untuk makan malam atau sekedar nongkrong di warung kopi.
Ada banyak sekali pilihan makanan dan minuman yang tersedia, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.
Hari itu, sepulang nonton di Bioskop yang ada di Dinoyo Mall, aku dan teman ku memutuskan untuk makan di Kedai Spesial Rahang Tuna yang lagi viral di Malang. Mumpung tempatnya bersebelahan kan!!
So tanpa pikir panjang kita pun langsung pindah ke gedung sebelah untuk makan malam.
Pasar Terpadu Dinoyo
Pasar Terpadu Dinoyo merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Malang yang telah mengalami revitalisasi.
Sebelum direnovasi, dulu dikenal sebagai pasar tradisional yang cukup semrawut. Kini Pasar Dinoyo telah berubah menjadi pasar modern dengan fasilitas yang lebih lengkap dan nyaman.
Berbeda dengan Pasar Oro-oro Dowo yang mempertahankan bangunan lama, Pasar Terpadu Dinoyo di bangun menjadi bertingkat tiga lantai.
Lantai pertama adalah ruko-ruko kebutuhan pokok seperti pasar tradisional pada umumnya. Ada toko kelontong, toko sepatu dan tas, toko mainan sampai toko mas di bagian bagian paling depan. Lantai pertama ini sibuk di pagi hari dan mulai sepi menjelang siang.
Lantai kedua, lantai yang akan aku bahas pada tulisan ini, dipenuhi dengan berbagai kuliner dan ramai di malam hari. Bahkan beberapa toko memang bukanya di sore hari menjelang malam.
Sedangkan lantai tiga, aku hanya tau ada parkiran kendaraan yang luas disana. Karena lokasinya berseberangan dengan Mall Dinoyo, pengunjung yang membawa kendaraan akan parkir disana.
Restoran Spesialis Rahang Tuna Bersama Jaya
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya kalau tujuan utama kami berdua mengunjungi tempat ini adalah untuk mencari ikan tuna yang viral.
Malam itu sekitar jam setengah sembilan malam kita sudah keluar dari bioskop Movimax Dinoyo Mall. Kita langsung pindah ke gedung sebelah untuk mencari dimana lokasi restoran spesialis rahang tuna itu.
Kondisi di dalam pasar sudah gelap bahkan pintu lantai satu sudah di kunci, dan pengunjung lewat tangga depan untuk ke lantai 2.
Padahal kita hanya menebak lokasinya pasti ada di lantai dua karena memang hanya di lantai 2 yang ramai pengunjung.
Tapi ko pas kita sudah sampai di lantai 2 bingung karena banyak kedai yang sudah tutup. Bahkan kedai yang masih buka pun tidak ramai.
Sebagian orang asyik main bilyard yang menjadi pusat keramaian. Setelah sedikit berputar-putar akhirnya kita ketemu sama tempat makan yang menunya ada rahang tuna bakar.
Letaknya di pojok sebelah kiri lantai 2 Pasar Terpadu Dinoyo.
Jadi setelah naik tangga luar yang paling depan itu kita langsung belok kiri sampai pojok.
Review Rahang Tuna Bakar Bersama Jaya
Kedainya agak kurang nyaman meskipun di dalam gedung. Vibenya kayak makan di ruko pinggir jalan. Tidak banyak orang yang makan disana malam itu, pas kami pesan ternyata kami adalah pelanggan terakhir karena persediaan bahan sudah habis.
Selaris itu berarti yah sampai belum jam 9 sudah mau tutup padahal mereka buka jam 5 sore loh!
Rahang tuna bakar ini kayaknya lagi trend ya akhir akhir ini. Tak hanya di Malang ternyata hampir setiap kota besar ada resto yang menyajikan Rahang Tuna Bakar.
Rahang Tuna Bakar sendiri adalah makanan khas nusantara yang banyak ditemukan di Sulawesi khususnya Manado.
Menu ini mengangkat nilai jual rahang tuna yang dulunya bagian yang dibuang. Biasanya disajikan dengan aneka macam sambal. Bersama Jaya sendiri khasnya adalah sambul dabu-dabunya yang segar.
Daging rahang tuna ini ternyata unik. Suratnya panjang-panjang dan dagingnya tebal hampir mirip serat daging sapi menurut ku. Mungkin karena rahang tuna yang dipakai dari ikan tuna yang besar.
Aku dan teman ku sepakat kalau rasa masakan rahang tuna bakarnya enak, dan recomended banget. Minus di tempat yang kurang nyaman serta pelayanan yang kurang bersahabat.
Oh ya mereka buka di sekitar Kayu tangan dengan menu yang lebih lengkap dan tempat yang lebih nyaman.
Sepertinya lain kali aku harus nyobain yang ada di Kayutangan hihi..
Mampir Nongkrong Di Morebite
Sebelum pulang, sebagai mamak anak dua rasanya kami tidak enak kalau pulang dengan tangan kosong. So kita putuskan untuk keliling cari makanan yang bisa dibawa pulang.
Kami pun bertemu dengan kedai pizza unik yang ada di pojokan paling kanan lantai 2 gedung ini.
Situasi di depan kedai itu sangat ramai. Rupanya mereka akan mengadakan nobar sepak bola Indonesia yang akan bertanding.
Aku sampai tanya apakah masih buka? Soalnya kayak pelayannya juga sudah pada duduk siap siap nonton. Alhamdulillahnya masih buka dan kami pesan masing-masing 2 buah.
Aku pesan menu Premium dan Pepperoni. Keduanya enaaaakkk!
Oh ya, pizza More Bite ini unik banget!
Bentuknya long pizza alias panjang bukan bulat seperti pizza pada umumnya. Terus adonannya dicetak bukan dibentuk pakai tangan.
Pizzanya sangat fresh mendadak dibuat saat kita pesan. Sedikit makan banyak waktu, tapi karena aku dan teman ku dalam rangka healing without family ini bukan masalah. Kami bisa mengobrol banyak mencurahkan segenap keluh mamak anak dua.