Pulau Jeju, pulau ini dikenal sebagai Bali nya Korea Selatan. Tak heran sih, karena ama-sama pulau yang menjadi pusat pariwisata mancanegara di kedua negara.
Memiliki karakteristik yang mirip sehingga menarik warga asing termasuk warga Indonesia untuk berkunjung ke Pulau Jeju ketika berwisata di Korea Selatan.
Sebelum menjadi pusat pariwisata seperti sekarang ini, pulau yang terletak di pesisir selatan Semenanjung Korea ini memiliki sejarah yang panjang.
Terbentuknya Pulau Jeju
Pulau Jeju terbentuk dari letusan gunung berapi yang berada di bawah laut pada jutaan tahun yang lalu. Hal inilah yang menjadikan Jeju memiliki karakteristik geologi yang berbeda dengan daratan Korea Selatan.
Pulau ini memiliki Gunung Halla (Hallasan) di tengah pulau yang merupakan gunung tertinggi di Korea Selatan dengan ketinggian 1.950 M di atas permukaan laut.
Pulau Jeju telah ditetapkan sebagai Peninggalan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 2007. Ini merupakan nominasi Peninggalan Alam Dunia pertama di Korea karena keindahan alamnya yang memukau.
Tiga area yang ditetapkan sebagai Situs Peninggalan Alam Dunia adalah Cagar Alam Gn. Halla, Goa Lava Geomun-Oreum, dan Tuff Cone Seongsan Ilchulbong.
Sejak tahun 2012, seluruh Pulau Jeju termasuk dengan pulau kecil disekitarnya telah dinyatakan sebagai World Natural Heritage oleh UNESCO.
Sejarah Singkat Pulau Jeju
Sebelum menjadi sebuah provinsi dengan otonomi daerah sendiri (Self Governing City) dari Republik Korea Selatan, Jeju memiliki sejarah yang panjang dan cukup menyedihkan.
Aku hanya akan bahas sedikit saja untuk memudahkan teman-teman pembaca yang akan mengunjungi Jeju nantinya.
Ribuan tahun lalu, Jeju dikenal dengan nama ‘Tamna’ yang berarti negara pulau. Sejak saat itu, Pulau Jeju merupakan sebuah pulau dengan satu kerajaan. Bahkan kisahnya ada pada buku-buku kuno China.
Hal ini dikarenakan sejak ribuan tahun lalu Kerajaan di Pulau Jeju ini memiliki jalinan kerjasama yang baik dengan beberapa kerajaan di daratan China dan juga Jepang.
Pada abad ke-13, Jeju menjadi wilayah penting dalam kerajaan Goryeo dan Joseon. Selama periode ini, pulau itu sering digunakan sebagai tempat pembuangan bagi pejabat politik yang tidak disukai oleh pemerintah.
Pada masa inilah nama Tamna berubah menjadi Jeju yang berarti ‘sebuah provinsi di seberang lautan’.
Pada masa penjajahan Jepang, fasilitas militer dibangun di seluruh pulau dan dianggap sebagai basis militer yang penting. Pembangunan pangkalan tersebut, penduduk pulau dijadikan pekerja paksa dan bahkan wanita dipaksa menjadi wanita penghibur.
Hal itu memunculkan gerakan-gerakan anti Jepang di Pulau Jeju. Sisa-sisa pendudukan Jepang dan tugu peringatan anti-Jepang menjadi wisata sejarah untuk merasakan pencapaian pergerakan anti-Jepang yang dilakukan oleh penduduk setempat.
Pulau Jeju juga memiliki sejarah yang tragis yang dikenal sebagai Insiden Jeju 4.3, yang terjadi antara 1947 dan 1954. Selama waktu ini, pulau itu menjadi situs pemberontakan politik dan represi militer, yang mengakibatkan kematian ribuan orang.
Potensi Wisata Pulau Jeju Saat Ini
Setelah mengetahui sekilas mengenai sejarah di atas, kita akan lebih mudah dalam menentukan kira-kira ke Jeju mau ngapain aja ya?
Populernya Jeju saat ini bagi wisatawan tak jauh dari pemandangan alam yang indah, serta budayanya yang kaya akan sejarah.
Wisata Alam
Berikut beberapa wisata alam di Pulau Jeju yang bisa kamu explore:
- Gunung Hallasan: Ini adalah puncak tertinggi di Korea Selatan dan merupakan gunung berapi yang masih aktif. Ada beberapa rute pendakian yang berbeda yang bisa dipilih, dan setiap jalur menawarkan pemandangan luar biasa.
- Taman Nasional Hallasan: Taman nasional ini mencakup Gunung Hallasan dan daerah sekitarnya. Taman ini menawarkan berbagai flora dan fauna, serta pemandangan alam yang indah.
- Gua Lava Manjanggul: Salah satu jaringan gua lava terpanjang di dunia, menawarkan pengalaman unik untuk melihat formasi batuan yang dibentuk oleh aliran lava.
- Air Terjun Cheonjiyeon dan Jeongbang: Kedua air terjun ini menawarkan pemandangan yang spektakuler, khususnya setelah hujan ketika air terjun menjadi sangat kuat.
- Pantai Hyeopjae: Pantai berpasir putih ini dikenal dengan airnya yang jernih dan pemandangan indah Gunung Hallasan di kejauhan.
Wisata Sejarah
Jika ingin berwisata sejarah, berikut beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi:
- Jeju Folk Village Museum: Museum ini menampilkan berbagai rumah tradisional dan artefak budaya yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jeju di masa lalu.
- Jeju Stone Park: Taman ini menampilkan batu-batu vulkanik yang unik, banyak diantaranya memiliki bentuk yang menyerupai manusia dan hewan.
- Jeju Haenyeo Museum: Museum ini didedikasikan untuk Haenyeo, para perempuan penyelam bebas tradisional di Jeju. Museum ini menggambarkan kehidupan dan tradisi perempuan penyelam bebas.
- Gwaneumsa Temple Jeju: Kuil ini merupakan kuil Budha yang berada di kaki sebelah timur laut dari Gunung Halla. Kuil ini dipercaya telah dibangun pertama kali pada era dinasti Tamra (476 SM – 1005 M), dimana sebelum dinasti Goryeo (918 M – 1392 M).
Sebenarnya masih banyak sekali tempat wisata dan berbagai tempat atraksi yang bisa dikunjungi lainnya seperti museum dan tempat kuliner tentunya.
2 Comments