Minggu di Mall Olympic Garden Malang

Mall Olympic Garden atau lebih sering dikenal dengan nama MOG Malang ini adalah pusat perbelanjaan terbesar di Malang. Berlokasi di tengah kota Malang, MOG menjadi mall paling lengkap yang bisa menyediakan semua kebutuhan warga Malang. 

Toko-toko ternama luar dan dalam negeri ada di sini. Mulai dari pakaian, perlengkapan rumah tangga, makanan, sampai hiburan. Tak heran, jika banyak pengunjung datang ke MOG buat mencari hiburan bukan untuk berbelanja. 

Setelah dikaruniai anak dua, bagiku berbelanja ke mall adalah salah satu aktivitas yang paling aku hindari.  Pasalnya selain kemungkinan untuk impulse buyingnya besar, anak anak terutama balita kadang suka rewel. Rewel dikit sih gak papa yah, tapi kalau sampai tantrum di mall? Hmmm enggak banget deh. 

Nah pada kesempatan kali ini, kami membawa anak-anak ke MOG karena ada kebutuhan yang mengharuskan kita datang ke toko. Sekalian menjadi pembelajaran bagaimana mereka harus bersikap jika di mall. 

Dunia Anak di Mall Olympic Garden Malang

MOG Malang ini bisa dibilang surga bagi anak-anak. Bagaimana tidak, di dalam  mall ini memiliki banyak aktivitas hiburan untuk si kecil daripada di taman bermain. 

Pernah suatu ketika ketika tujuanku hanya ingin membeli perlengkapan renang di toko DIY, anak-anakku justru nyangkut di tempat bermain yang ada di sampingnya. Bukan main, satu jam nya 80.000 kalo dikali anak 2 kan jadi 160.000. Belum lagi anak seumuran itu belum bisa di kasih tahu kapan harus bermain kapan jam selesai main. Hingga satu jam saja tidak akan  cukup. 

Sejak saat itu, kita bener-bener males banget berbelanja di mall. Tempat atau wahana bermain di MOG tidak hanya di satu tempat. Mereka ada di mana-mana dan tersebar di beberapa lantai. Sehingga paling cocok memang buat tempat mainnya anak-anak. 

Selain banyaknya tempat bermain, ada juga persewaan mainan seperti mobil remot, hewan berjalan yang bisa berkeliaran ke berbagai penjuru mall. Belum lagi toko mainan yang juga sangat beragam dan dengan mudah kita temukan di berbagai sudut mall.

So pada kesempatan kali ini, kita bener-bener mau melihat kemampuan anak ku apakah mereka sudah bisa di arahkan pada saat berbelanja di mall? 

Berikut perjuangan kami family time di MOG Malang.

Strategi Membawa Anak ke MOG 

Apakah cara yang aku pakai ini bisa berhasil atau tidak? Paling utama adalah berusaha seminimal mungkin kejadian yang tidak diinginkan (impulse buying dan tantrum). Karena mereka masih balita harapannya AKu sebagai orang tuanya juga bisa terus belajar.

  1. Sounding sebelum berangkat 

Karena rencana pergi ke Mall ini sudah dari beberapa hari yang lalu, jadi dari pagi kita sudah sounding ke anak-anak khususnya Si Kakak kalau kita akan pergi berbelanja ke Mall. Kita tekankan bahwa tujuan kita adalah untuk mencari kursi kerja untuk Ayah bukan untuk bermain. Sehingga mereka tidak boleh merengek untuk bermain di tempat bermain maupun membeli mainan. 

Hal itu terus kita bicarakan berulang sampai dia mulai mengerti maksudnya. Kalau adeknya memang masih 2 tahun sehingga biasanya tindakannya meniru apa yang kakaknya lakukan. 

  1. Mengingatkan tujuan 

Setibanya di tujuan dari mulai parkir kendaraan saja kita masih terus mengingatkan anak anak kalau kita pergi kesana untuk membeli kursi  kerja Ayah. Lucunya, si Kakak sampai ikut mengingatkan adeknya saat si Adek mulai tunjuk-tunjuk mainan. 

  1. Hindari jalan yang melewati playground 

Ini sedikit sulit, karena bener-bener tersebar di beberapa titik yang strategis sekali si ‘tempat bermain’ yang menguras kantong itu. Belum lagi tempat atau toko yang jual mainan lucu-lucu. Tapi masih bisa diusahakan ko. Apalagi mall sekelas MOG pasti ada banyak eskalator yang menghubungkan setiap lantai di berbagai titik. 

  1. Reward Jika Sudah berhasil

Setelah kita berhasil mendapatkan apa yang kita mau dengan cepat tanpa drama anak-anak, kita tidak lupa mampir ke tempat makan yang menyediakan makanan kesukaannya.

Pada kesempatan kali ini kita mampir di Center Point di lantai 1 yang menyediakan makanan lengkap mulai dari snack, jajanan pasar, lauk pauk, bahkan sampai minuman siap saji. Kita membeli slice cake dan kue moci yang kita makan sama-sama. 

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.