Singgah ke Kota Malang jangan sampe lupa untuk mampir ke Pasar Oro Oro Dowo. Apalagi bagi kamu pecinta kuliner!
Pasar tradisional nyaman ini punya makanan khas Kota Malang yang Autentik. Meskipun buka setia hari tapi usahakan untuk tidak datang di hari senin yah…
Penasaran sama jawabannya? Baca sampai tamat yah!
Sejarah Pasar Oro Oro Dowo
Pasar Oro Oro Dowo merupakan salah satu pasar tradisional yang terletak di tengah Kota Malang. Tepatnya di Jalan Guntur, Kecamatan Klojen. Kini pasar tradisional itu berganti menjadi Pasar Rakyat oro Oro Dowo.
Pasar ini di bangun pada masa penjajahan Belanda loh! Tepatnya pada tahun 1932.
Dahulu, bangunan pasar ini terletak di tengah kawasan elit pemukiman Belanda dan juga menjadi pusat perbelanjaan pada masa itu.
Oleh karena itu, pasar Oro-Oro Dowo ini sudah menjadi warisan sejarah. Terlihat dari bangunan pasar bagian depan yang di pertahankan sampai sekarang. Padahal pasar ini sudah direvitalisasi pada tahun 2015.
Setelah di revitalisasi, kini pasar tradisional ini menjadi pasar percontohan bagi pasar lain. Kebersihan dan kenyamanan menjadi keunggulan pasar ini sehingga menarik banyak pengunjung baik lokal maupun internasional.
Ada apa di Pasar Oro-Oro Dowo?
Kebutuhan Pokok
Seperti pasar tradisional pada umumnya, disini juga menyediakan berbagai kebutuhan pokok rumah tangga.
Mulai dari bahan makanan seperti buah dan sayuran segar, aneka daging, aneka seafood, sampai tahu tempe yang segar karena kita bisa melihat proses pembuatannya disana.
Tak hanya bahan makanan, ada juga perlengkapan dapur. Sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari.
Wisata Kuliner
Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak pengunjung yang datang untuk wisata kuliner. Malah menurutku lebih banyak loh. Karena setiap kali pergi kesana justru toko makanan jauh lebih ramai di bandingkan dengan toko lauk pauk.
Tak hanya pendapatku pribadi, karena kalau kamu berselancar di dunia maya pun ulasan mengenai kuliner di Pasar Oro Oro Dowo pun sangat banyak.
Berikut beberapa kuliner autentik yang biasa di serbu para penikmat kuliner di Pasar Oro-Oro Dowo.
Gado Gado Pak Winto
Sekilas gado-gado Pak Winto ini tidak ada bedanya dengan gado-gado khas Jawa Timur lainnya.
Isinya ada lontong, tahu, tempe, potongan wortel, kentang dan tauge rebus, selada segar, serta telur rebus yang di siram kuah kacang, dilengkapi dengan bawang goreng dan kerupuk.
Hanya saja versi jumbo dan dan rasanya patut di acungi jempol. Harga satu porsinya pun cukup terjangkau yakni ksekitar 15.000 saja.
Perbandingan porsinya bisa 2 kali lebih banyak dari gado-gado pada umumnya.
Nasi Buk Bu Supina
Kalau kamu masuk lewat pintu utama warung ini ada di sebelah kiri. Paling ramai di kunjungi sepasar Oro oro Dowo pada saat kami berkunjung.
Nasi Buk sendiri merupakan makanan khas Madura yang banyak di temukan di Malang. Makanan berupa nasi yang dicampur dengan sayur lodeh dan tahu, serundeng, aneka lauk seperti jeroan atau ayam, dendeng manis, serta sambal sebagai penyempurnanya.
Terkenal dengan makanan yang merakyat, tapi mennurut ku malah hargannya kurang merakyat. Satu porsi nasi sayurnya saja sudah 15.000 rupiah. Sedangkan kalau pakai lauk menjadi 27.000.
Bagoplek
Singkatan dari Bakso Goreng Plek. Sesuai namanya ini bakso di goreng yah. Bentukannya mirip baso goreng ikan yanng ada di wilayah Jawa Barat. Meskipun bentukan bulatnya mirip tahu bulat, tapi ini beneran bakso. Jadi jauh lebih berrisi darri pada tahu bulat.
Harga satuanya sekitar 3.500 saja. Kalau kesini siapa siap mau nngantri saja yah!
Selain itu, masih banyak jajanan pinggir jalan yang bisa kamu temui di dalam pasar. Risol, lumpia, gorengan, dan masih banyak lainnya.
Pusat Oleh-Oleh
Begitu masuk ke dalam pasar, tengok kiri, mataku langsung tertuju sama tas anyaman yang lucu-lucu. Kamu bisa menjadikannya oleh-oleh khas Malang yang unik. Tas anyamnnya juga tersedia beranenka ragam, sehingga kamu bisa membelinya sesuai kebutuhan.
Asal kamu tahu aja, Kota Malang terkenal dengan anyamannya, baik itu anyaman untuk tas ataupun anyaman lain yanng terbuat dari bambu seperrti kursi dann furniture lainnya.
Ketika pulang aku sengaja mampir untuk melihat-lihat. Sekilas nostalgia dengan tas belanja jaman dulu namun versi kekinian.
Lokasi Pasar Oro-Oro Dowo
Lokasi Pasar Oro-Oro Dowo ini sangat strategis. Tak hanya letaknya yang berada di tengah kota, namun juga dekat dengan kawasan bersejarah Kajoetangan.
Dekat dengan Stasiun Malang Kota Baru, tepatnya sekitar 2 KM. Bisa kamu tempuh dengan berjalan kaki menelusuri pedestrian cantik Kajoetangan sekitar 30 menit.
Menggunakan kendaraann pribadi dann ataupun menggunakan ojek online bahkan hanya 10 menit saja.
Jam Operasional Pasar
Pasar Oro-oro Dowo buka setiap hari mulai dari pagi hingga sore. Hanya saja beberapa toko khususnya toko jajanan itu tutup di hari senin.
Datang Minggu dan Senin itu sangat jauh berbeda. Padahal tujuan ku kala itu untuk membeli gado-gado eh malah tutup. Nyesek gak tuh.. Mana dari rumahku cukup jauh kan..
Tak hanya Gado-Gado Pak Wito dann pedagangkuliner lainnya yang tutup. Tempat makann atau retoran di Malang sangat banyak yang memilih tutup tokonya di hari senin dari pada buka setiap hari meskipun pelanggan mereka banyak.
Aku sendiri kurang tahu kenapa harus hari senin yanng tutup?
Kalau ada yang tahu bolehkomen di bawah ya!
1 Comment