Warung  Merah: Sarapan Enak Dan Murah Di Tengah Kota Malang

warung merah malang

Warung Merah; tempat makan yang sebelumnya tidak pernah terbesit buat makan disini akhirnya kita cobain juga!

Setiap kali terapi di House Of Fatima yang terletak di Jalan Sumbing, Warung Merah yang  berada tepat di seberangnya ini selalu mencuri perhatian ku.

Setiap hari senin pagi aku cuma melihat saja dari tempat tunggu. Toh biasa nya kami sudah sarapan terlebih dahulu dari rumah atau enggak kitanya yang lagi puasa. 

Jadi meskipun sudah lebih dari tiga bulan setiap senin pagi kita terapi, belum pernah sekalipun mampir untuk sekedar sarapan ataupun membeli minnum di Warung Merah.

Senin kali ini kami tak sempat sarapan karena takut kesiangan. Belajar dari minggu sebelumnnya yang ternyata jalanan Kota Malang senin pagi itu macet dimana-mana saking ramainya. Hal ini dikarenakan mahasiswa sudah kembali mengikuti perkuliahan tatap muka setelah sekian lama libur semester.

Baca sampai akhir untuk kejutan-kejutan yang ada di Warung Merah ini ya!

Akses Menuju Warung Merah

warung merah

Seperti yang telah disampaikan di atas, kalau lokasi Warung Merah ini sangat strategis karena berada di tengah kota malang. Tepatnya ada di Jalan Sumbing No.11 Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang.

Kamu bisa mengaksesnya dari jalan Raya Ijen, Jalan Kawi, dan dari Jalan Semeru. Lokasinya juga dekat  dengan beberapa fasilitas umum di Kota Malang seperti RSIA PURI, RSIA Melati Husada bahkan Stadion Gajayana.

Tak heran warung ini selalu ramai pengunjung. Bahkan sebagian besar pengunjungnya adalah para pekerja kantoran.

Pengalaman Pertama Sarapan di Warung Merah

Setelah memastikan anak kami masuk kelas bersama pendampingnya, Aku, suami dan si Sulung langsung menyebrang untuk sarapan.

“Mau sarapan apa?” sapa si Ibu penjualnya begitu kami sampai. 

Dari sini kami sudah mengira kalau warung merah ini hanya buka di jam sarapan saja. 

Aku langsung melihat lauk yang ada di depan Ibu nya. Hanya ada dua macam Ayam Kecap dan Ayam Kare. 

Ada apa saja Bu?” Aku bertanya karena dari menu yang di pajang di depan cukup banyak. 

Ibunya langsung menjelaskan ada apa saja. Ternyata selain yang ada depan mata kami ada sayuran, gorengan dan Ayam Rica yang masih dalam proses penggorengan. Akhirnya kami memesan satu porsi Ayam Kecap dan Satu Porsi Ayam kari karena kuahnya yang tampak menggoda. 

Setelah Ibu nya memberikan makanan yang kami pesan kami pun langsung mencari tempat duduk yang kosong. Taklupa kami memesan es teh untuk minumannya. 

Bangunan tua khas Belandannya sangat kental. Terlihat dari fasadnya, material bebatuannya dan terasnya. Kami duduk di bagian teras yang terpisah sendiri dengan pemandangan halaman yang hijau dan teduh.

Makanan rumahan yang cocok untuk segala usia

Makanannya terlihat biasa saja, hanya nasi, ayam dan tidak lupa sambalnya. Pas aku cobain kuahnya yang belum tercampur dengan sambal. Hmmm meledak rasanya umami. Ini sih comfort food banget. Bakalan cocok untuk segala usia, bahkann anak sulung ku yang pilih pilih makanan aja dia suka. Jadi tahu kenapa tempat makan ini selalu ramai. 

Sambalnya pedes gurih bikin makanannya makin kaya. 

Daging ayamnya juga sangat empuk dan bumbunya menyerap dengan sempurna. 

“Tahu gitu kita sarapan disini setiap senin.” Kataku kepada suami.

Harga dan Menu Makanan di Warung Merah

Alasan lain kenapa kita tidak pernah mencoba sarapan di warung merah adalah takut harganya mahal. Soalnya selain dari tempatnya yang strategis, juga tempat ini autentik sekali karena berada di dalam bangunan jaman dulu khas masa Belanda. 

Sebelum bayar aku minta di bungkus satu untuk si Bungsu. Pembayarannya sudah bisa menggunakan QRis. Pas ditanya punyaku totalnya berapa? Ibunya jawab 46 ribu. Aku sampai lirik lirikan sama pak suami.

Semua menu Nasi Ayamnya 14 ribu dan untuk teh nya 2 ribu saja!

Bikin kaget lagi ternyata kerupuknya free. 

Overall, Warung Merah ini sangat cocok buat kamu yang sedang mencari tempat sarapan di tengah Kota Malang. Tak hanya menyajikan ncomfort food yang enak, tapi murah juga. Ibu pemiliknya juga ramah. Beliau sudah menjalankan usahanya sekitar 12 tahun. Jadi tidak sudah terjamin untuk kualitas makananya. 

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.