Kita, Cerita, dan Mamahke Jogja

Mamahke Jogja

Ketika aku mengunjungi sebuah kota, mengunjungi teman yang berada di kota tersebut adalah agenda yanng tidak boleh dilewatkan. Begitu pula perjalanan ku ke Jogja kali ini yang memang tidak ada agenda kunjungan tempat wisata yang akan kita datangi. 

Benar-benar  hanya ingin beristirahat sambil bertemu teman ku dan juga teman suami ku  yang sudah lama tidak bersua langsung. 

Aku dan teman lamaku memutuskan untuk menyusuri Alun-Alun Kidul. Aku selalu mendengar cerita dan melihat foto-foto indah dari tempat ini, dari media sosial. 

Karena kita datang di waktu yang nanggung sebenntar lagi sholat maghrib, akhirnya kita memutuskan untuk menunggu maghrib terrlebih dahulu, lalu mencari spot duduk untuk berceriita. 

Tau lah kalau kita sudah bercerrita, semalam suntuk pun tak terasa berlalu. Apalagi ini sudah sekitar empat tahun lamanya sejak pertemuan terakhir di Bogor tahun 2019.

Alun-Alun Kidul Jogjakarta ternyata…

Alun-alun kidul Jogja ini sering sekali lewat feed media soaial aku. Baik street foodnnya ataupun suasananya bahkan sampahnya. 

Benar saja rumput alun-alun tampak tidak secerah dan segar seperti yang ada di foto-foto media sosial. Bahkan bisa di bilang tidak ada rumputnya. Hanya pasir gerrsang yang debunya berterbangan saat angin menerpa. Namun, tak masalah, karena tujuan utama kami adalah mengejar kualitas waktu bersama.

Sempat bingung mau jajan apa akhirnya kita beli Es Coklat Impian yang viral dan Dimsum murah yang ada di sebelahnya. 

Ketika aku dan temanku mulai duduk di pasir tandus dan makan jajan yang kita beli, tiba-tiba aku ingat adik-adik dari Pulau Subi yang sedang belajar  di Kota Yogyakarta. Akupun mengundang mereka sekalian untuk temu kangen.

Seiring meredupnya langit, angin malam semakin menggigit. Aku dan temanku memerlukan tempat yang hangat dan nyaman untuk berlama-lama. Apalagi aku bawa bayi yang mulai terlelap di baby stroller yang ku bawa. 

Usai berpikir sejenak, temanku, dengan semangat, menyarankan sebuah kafe bernama “Mamahke Jogja“. Karena dia sudah pernah berkunjung  kesana berarti tempatnya memang cocok untuk nongkrong  berlama-lama. 

Lokasi Mamahke Jogja

Tanpa berlama-lama, kami pun melangkah menuju lokasi Mamahke Jogja yang berlokasi tak jauh dari Alun-Alun Kidul. Kami berjalan kaki sekitar 5 menit ke arah barat.

Patokan gampangnya sih kamu jalan aja ke jalan yang ada dii sebelah kanan Mushola yang ada di pinngir Alun-alun. Lurus terus sampe mentok nanti lokasinya ada di sebelah kiri bersebelahan dengan toko pakaiann bekas.

Alamat lengkapnya di Jalan Taman, Patehan Kecamatan Kraton. Yups masih satu kompleks sama Objek Wisata Taman Sari. Letaknya memang persis di belakangnya. Kamu hanya perlu berjalan sekitar 200 meter saja dari pintu keluar Taman Sari. Bahkan di sebelah Mamahke itu juga ada panah bertuliskan “Parkir Tamab Sari”.

Bisa tuh habis ngopi cantik jalan ke Taman sarri attaupun sebaliknya. Sianngnya kita napak tilas pemandian kerajaan di Taman Sari pulangnya langsung ngemil cantik di Mamahke Jogja.

Suasana Mamahke Jogja Kini

Dari luar tampa seperti rumah biasa dengann nuansa pink yang lembut. Begitu memasuki kafe, benar saja aura nyaman langsung menyelimuti. Pencahayaan yang pas, kursi-kursi empuk, dan hiasan dinding yang menarik membuat suasana kafe terasa hangat. Ini adalah tempat yang sempurna untuk bercerita dan tertawa bersama.

Kami memutuskan duduk di belakang atau area outdoor kafe karena kebetulan di dalam ruangan tidak ada kursi yang bisa menampung orang banyak. Agak panas karena namanya juga luar ruangann jadi hanya ada kipas besar disana. Tapi suasananya tetep hangat dan semua sudutnya instagramable sekali.

Saking lamanya nunggu adik adik asal Subi itu kami sampe banyak ambil foto selfi di salah satu sudut yang menggemaskan.

mamahke jogja

Ada pojok baca di sudut sebelah kiri dekat toilet yang dari awal aku duduk di sangat menarik perrhatian ku. Karena sepi aku gunakan untuk menyusui anak ku yang mulai rewel. Sekalian lihat koleksii buku anak-anaknya.

Teman ku bilang dulu perrtama kali ia kesana lorong yang kita gunakan untuk selfie spot itu dipenuhi dengan karyanya Hanum Bramantio selaku suami pemilik kafe ini.

Rupanya kafe ini miliki Mbak Zaskia Meca loh! Kalau teman ku gak ngasi tahu aku gak kan tahu sih..

Menu Mamake Jogja

Sebelum nyampe di lokasi temenku bilang kalau menu andalan di kafe ini adalah Burrgernya. Sayangnya kita sudah kenyang duluan sama jajanan tadi di alun-alun kan. Jadinya kita hannya pesan minuman signaturennya mereka.

“Koplo Bia” namanya yang menurut mereka adalah salah satu best-seller. Kopi Latte dengan one shoot expresso dan banyak gula. Iyah itu terlalu manis rupanya untuk ku yang tak suka manis.

Mungkinn lain kali aku mau coba Koplo Abi yang kata pelayannya menggunakan double ekspresso. Kayaknya ini lebih cocok untuk yang kuranng suka manis.

Selain itu, aku juga pesan soft cookiesnya, yang menurutku ini terlalu kerras untuk soft cookies. Setelah anak-anak Subi yang aku tunggu dateng aku juga pesan kentang wedges dan keripik kentangnya. Enak dan gurih. Pas lah untuk ngemil cantik rame-rame sambil bercerita.

You may also like

1 Comment

  1. Jogja memang selalu bikin kangen. Aku juga ga pernah bosen kesana mba. Padahal kampung suami Di solo, tapi tetep aja kami lebih lama nginep di Jogja drpada solo tiap mudik.

    Alun2 Jogja, sering lewatin tapi aku ga pernah mampir. Sekedar tahu aja.

    Naah utk kopj aku juga ga suka kalo terlalu manis. LBH suka masih ada pahit kopinya. Jangan terlalu pahit juga tapi 😄

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.