Satu Hari Di Banda Aceh: Itinerary Dan Foto!

Banda Aceh Itinerary

Banda Aceh adalah Kota yang  pasti kamu lewati ketika hendak pergi ke Pulau Weh atau Kota Sabang. Tak heran, biasanya trip Sabang sudah satu paket  dengan trip Banda Aceh. 

Begitupun dengan aku. 

Kala itu aku pilih trip 3 hari 2 malam Sabang-Banda Aceh, dengan pilihan jelajah Sabang  terlebih dahulu lalu pulangnya jelajah Banda Aceh.

Baik ketika kamu pakai agen travel ataupun tidak, jelajah Banda Aceh ini jangan sampai kamu lewati.

Sekilas Tentang  Banda Aceh

Banda Aceh, ibukota provinsi Aceh, adalah kota bersejarah yang menyimpan banyak cerita dan pesona. Dahulu, kota ini dikenal sebagai Bandar Aceh Darussalam, pusat Kesultanan Aceh Darussalam yang gemilang. 

Kesultanan ini pernah menjadi kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara, dengan wilayah kekuasaan yang luas dan pengaruhnya yang besar.

Banda Aceh juga dikenal sebagai Serambi Mekkah, karena perannya sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Nusantara. 

Namun, pada tahun 2004, Banda Aceh mengalami tragedi tsunami yang dahsyat. Bencana ini merenggut banyak nyawa dan meninggalkan kerusakan yang luar biasa.

Meskipun begitu, Banda Aceh bangkit kembali dengan semangat yang luar biasa. Kota ini terus berkembang dan menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di Indonesia.

Tips Jelajah Banda Aceh:
Gunakan Pakaian Sopan Ketika mengunjungi Aceh, seperti celana panjang untuk pria dan rok untuk perempuan. 

Satu Hari Jelajah Banda Aceh Bisa Kemana Saja?

Satu hari di Aceh ini merupakan lanjutan atau hari terakhir kami dalam rangka jelajah Sabang-Aceh

Sebelumnya aku bingung sendiri bahkan tidak ada gambaran nanti di Aceh mau ngapain aja seharian. Setelah aku list rupanya banyak juga tempat  yang aku kunjungi di Banda Aceh ini. 

Hal itu karena sebagian besar tempat wisata yang sebagian besarnya merupakan wisata sejarah tsunami ini berkumpul di satu titik yang cukup berdekatan. 

Hari terakhir di Banda Aceh akan membawa kami pada perjalanan yang penuh dengan sejarah dan keindahan alam. Dimulai dengan pemandangan laut yang indah, belajar tentang sejarah tsunami Aceh tahun 2004 di museum bahkan aku sempat memasuki bazar UMKM yang di adakan oleh pemerintah provinsi Aceh.

Sebagai penutup hari, Aku masih bisa meminta pak sopir untuk menikmati sunset yang indah di Pantai Lampuuk dan mencicipi kelezatan Mie Aceh, makanan khas Aceh yang terkenal di malam harinya.

Itinerary yang sibuk tersebut bisa kami jalani leluasa karena kami sewa penginapan tambahan di Aceh sebelum akhirnya kembali pulang di esok harinya. 

Hal ini jarang terjadi karena pada biasanya pengunjung akan kembali melanjutkan penerbangannya di sore atau malam harinya. Jadi, total perjalanan kami saat itu 3 hari 33 malam penuh untuk jelajah Kota Sabang dan Banda Aceh. 

Berikut  ulasan singkat beberapa tempat yang kami kunjungi!

1. Pantai Ulee Lheue 

Pantai Ulee Lheue menjadi destinasi pertama kami setibanya di Banda Aceh. Hal itu karena lokasinya yang berdekatan dengan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Tak hanya kami, beberapa pengunjung lain yang satu kapal saat menyeberang dari Sabang pun banyak yang mengabadikan momen disini.

2. Monumen Kapal Tsunami Lampulo


Tak jauh dari Pantai Ulee Lheue terdapat monumen bersejarah yakni Monumen Kapal Tsunami Lampulo. 

Monumen Kapal Tsunami Lampulo adalah sebuah monumen yang terletak di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Dibangun untuk mengenang tragedi tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004.

Monumen Kapal Tsunami Lampulo berbentuk sebuah kapal nelayan yang terdampar di atas rumah warga. Kapal ini adalah salah satu bukti dahsyatnya tsunami Aceh yang telah menghancurkan banyak bangunan dan merenggut banyak nyawa.

Tidak ada tiket masuk yang dikenakan untuk memasuki monumen tersebut. Namun ada beberapa warga lokal yang menjual buku buku terkait tsunami yang bisa kamu beli.

Selama tour monumen ini pengunjung juga ditemani oleh warga lokal sekaligus saksi mata dahsyatnya tsunami. Beliau adalah seorang nenek yang selamat dari tsunami bersama kapal tersebut. 

3. Museum Apung 

Museum Apung ini membuat aku takjub saat memasukinya. Kapal besar yang tadinya buat pembangkit listrik, tersapu tsunami dan terdampar di daratan. Bayangkan betapa dahsyatnya tsunami waktu itu!

Sekarang, kapal itu disulap jadi museum. Di dalamnya, kamu bisa melihat foto-foto dan video tentang tsunami, bagaimana orang-orang bertahan hidup, dan bagaimana Aceh bangkit kembali setelah di ratakan oleh peristiwa Tsunami.  

Ada juga benda-benda yang tersapu tsunami, seperti mobil, motor, dan perabotan rumah tangga.

Museum Apung ini tidakhanya unntuk  mengenang tragedi tsunami, tapi juga tempat edukasi. Kita jadi belajar tentang pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi tsunami.

Pada saat kami mengunjungi Museum Apung banyak sekali siswa sekolah yang sedang tour. Bahkan banyak siswa dari Malaysia loh!

4. Museum Tsunami

Museum Tsunami Aceh, dirancang oleh arsitek ternama Ridwan Kamil. Karya beliau memang selalu memiliki ciri khas tersendiri di setiap bangunannya. Seperti halnya dengan Museum tsunami ini bentuknya yang unik menyerupai gelombang tsunami yang menghantam, menjadi monumen pengingat dan peneduh sejarah. 

Tak hanya mengenang tragedi, museum ini juga menjadi tempat edukasi. Simulasi gempa bumi dan informasi tentang tsunami. Memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesiapsiagaan pengunjung terhadap bencana alam. 

Ruang audio visual tidak boleh kamu lewatkan! Memutar film dokumenter yang menceritakan kisah perjuangan dan pemulihan masyarakat Aceh pasca tsunami. 

Banyak bagian yang membuat aku merinding saat memasuki Museum Tsunami ini. Salah satunya di lorong gelap tempat nama nama korban tsunami di ukir.

5. Mesjid Raya Aceh 

Masjid Raya Baiturrahman, yang terletak di jantung kota Banda Aceh, merupakan destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi di Banda Aceh. 

Pengunjung dapat merasakan kedamaian dan ketenangan di dalam masjid, serta mengagumi keindahan arsitekturnya yang memukau.

Julukan Serambi Makkah yang melekat di kota ini juga terlihat dari arsitektur halaman masjid. Terdapat Payung raksasa yang bisa terbuka dan tertutup layaknya masjid-masjid di Makkah dan Mandinah. 

Saat aku berkunjung  untuk istirahat dan sholat disini, beruntung  bisa menyaksikan payung raksasa tersebut terbuka dengan perlahan. 

6. Pantai Lampuuk 

Pantai Lampuuk

Mendadak pergi ke Pantai Lampuuk karena aku tidak ingin melewatkann senja ku begitu saja. Kami memutuskan untuk menghabiskan sore di Pantai Lampuuk. Pantai pasir putih yang terletak di sebelah barat Aceh.

Cukup jauh dari Banda Aceh tapi sangat worth it untuk di kunjungi apalagi saat senja. Meskipun matahari terik, angin laut disini berhembus dinngin sehingga  penngunjung dapat dengan nyaman bermain dan berenang di tepi pantai.

You may also like

18 Comments

  1. Dulu rumahku di ulee lheue. Pas tsunami rata dengan tanah. Aku selamat ya karena udah dipindahin papa ke penang utk sekolah sana. Makanya tiap ke banda Aceh, apalagi visit museum tsunami, pasti nangis. Krn banyak temen kuliah di banda Aceh yg meninggal dan hilang 😭. Lhokseumawe buatku rumah krn 18 thn di sana. Tapi banda Aceh lebih banyak momen sedih. Cuma selalu seneng tiap wisata kuliner di banda 😍☺. Semuanya enak 👍

  2. Hiks, gak bisa bayangin aku Mbak… Aku yang lihat Aceh pas udah baik baik saja kala itu tetep ngeri pas bayangin kalau dulu di Banda Aceh pernah jadi lautan korban Tsunami…

  3. Jadi ingat juga kak kejadian 2004, saya punya kakak ipar orang aceh tinggal dipulau weh, sampai hari ini adik dan anaknya satu tak berjejak. Pengen banget satu hari bisa sampai Banda Aceh.

  4. saya waktu ke Banda Aceh, Masjid Baiturrahman itu belum punya payung-payung tuh… Jadi sepertinya harus main ke Aceh lagi nih. Lagipula saya juga belum sempat ke pantai Lampuk yang tersohor itu.

  5. Rekomendasinya okey ni…. Belum pernah ke Banda Aceh tapi sempat pingin jalan-jalan ke Aceh sayangnya belum kesampaian dan waktu itu minim rekomendasi kemananya.

  6. Banda Aceh adl salah satu destinasi dalam negeri impian saya. Alhamdulillah dapat referensi dari tulisan Kakak. Btw kalo pakai celana panjang bagi perempuan boleh gak Kak? Apa memang harus pakai rok panjang? Thanks for sharing 🙂

  7. aceh ternyata punya banyak tempat wisata yang seru juga yah kak, aku paling penasaran sama museum apung dan museum tsunami yang menjadi saksi bisu terjadinya tsunami disana

  8. Aku dari dulu penasaran banget dengan Museum Tsunami Aceh. Pengin ngelihat dan ngerasain lebih dekat, bagaimana musibah itu terjadi serta masyarakat Aceh yang berjuang untuk bangkit kembali.

  9. Mbak…yang ke monumen kapal tsunami itu apa ada guide resmi? atau pakai warlok aja guide-nya?
    Aceh destinasi yang indah sekaligus menyimpan cerita kelam, kepingin ajak keluargaku ke sana nih. ada blogger di Banda Aceh juga yang ingin ku kunjungi.

  10. Kalau ke Banda Aceh ga hanya wisata religi yaa.. juga wisata mengenang tsunami yang dukanya masih dirasakan seluruh masyarakat Aceh.
    Semoga bisa ikutan jalan-jalan ke Aceh nih..

  11. Saya belum pernah ke sini
    Jadi pengen banget
    Apalagi ke masjid megah itu
    Ingat Tsunami akan kehebatannya

  12. Seru banget kak travellingnya ke Aceh, btw aku belum pernah kesana lho hehe. Melihat foto2 pantainya jadi mengingatkan dengan bencana Tsunami di Aceh, mba. Subhanallah…

  13. Beberapa kali saya main ke Aceh mbak.
    Museum Tsunami ini memang bagus banget dan waktu terjadinya Tsunami beberapa teman saya juga hilang.
    Tapi sekarang Aceh udah maju kembali mbak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.