Itinerary Sabang 3 Hari 2 Malam 

Itinerary Sabang

Itinerary Sabang 3 hari 2 malam ini aku buat berdasarkan pengalaman pribadi. Setelah aku list, kaget juga ternyata banyak sekali tempat wisata yang kami datangi selama di Pulau Weh meskipuh hanya dua hari. 

Kenapa dua hari? Ya karena satu harinya kembali ke Banda Aceh. 

Kota Sabang atau Pulau Weh ini jika di lihat dari peta bentuknya menyerupai huruf “N”. Menjelajahinnya dalam waktu dua hari kita bisa membaginya kedalam dua bagian yakni Pulau Weh bagian Barat dan Pulau Weh bagian Timur.

Kebetulann kami selama dua malam menginap di penginapan yang ada di Sabanng bagian timur, sehingga hari pertama kita habiskan untuk jelajah kota sabang bagian timur.

Berikut perjalanan ku selama ekslpore Kota Sabang 3 hari 2 malam.

Hari Pertama: Eksplore Sabang Bagian Timur


Kota Sabang atau Pulau Weh bagian timur ini adalah wilayah yang padat penduduk. Tak heran jika banyak fasilitas umum yang  di jadikan kawasan wisata di Sabang bagian timur ini. 

Selain itu, bagian timur juga tempat pelabuhan dan bandara sebagai gerbang masuk pulau ini berada. Sehingga paling cocok untuk kita jelajahi di hari pertama kali kedatangan.

Tugu I Love Sabang 

Pukul 10.00 WIB kapal Bahari Ekspress menuju Pulau Weh mulai berlayar. Kami sampai di Pelabuhan Balohan Sabang sekitar pukul 11.00 WIB. Agenda pertama adalah makan siang sebelum waktu chekin hotel tiba. 

Penginapan kami ada di pusat Kota Sabang, sehingga kami akan makan siang terlebih dahulu di salah satu restoran yang ada di pinggir pantai Paradiso.

Sebelumnya kami mampir di terlebih dahulu di Tugu I Love Sabang. Tugu ini sebenarnya biasa saja hanya lahan dengann tulisan I Love Sabang raksasa. Tapi pemandangann yang terlihat dari memang gak biasa. Apalagi kalau datang di sore hari, pasti bisa menjadi spot sunset terbaik di Kota Sabang. 

Oh ya sepanjang jalan dari pelabuhan menuju ke tugu I Love Sabang banyak pohon bunga berwarna pink yang menghiasai jalanan Kota Sabang. Bunyanya pink berkelopak kecil seperti bunga sakura, namun pohonnya pendek seperti bunga jalanan pada umumnya. Ada yang tahu pohon apa? Boleh dii komen yah, soalnya aku mau tanam di depan rumah.

Pantai Paradiso

Sebagai pulau vulkanik, Pulau Weh memang tidak memiliki banyak pantai berpasir. Tapi meskipun begitu, pantai-pantai di Pulau Weh memiliki pasir yang putih termasuk Pantai Paradiso ini. 

Tujuan utama kami kesini untuk makan siang  di kedai yang ada di pinggir pantai Paradiso ini. Kami memsan menu makanan khas Aceh: Ayam Tangkap dan Gulai Ayam.

Pertama kali makan Ayam tangkap dan langsung jatuh cinta. Aku sampai menanam pohon kari di depan rumah agar bisa masak ayam tangkap sendiri di rumah. 

Meskipun sampai disini tengah hari, tapi cukup teguh karena pepohonan yang rindang. Sambil menunggu makanan datang akupun tak lupa untuk mengabadikan momen di pantai dengan pasir putih di Kota Sabang ini.

Taman Wisata Benteng Anoi Itam 

Setelah makan siang, kami chek-in di hotel dan istirahat sebentar. Kami mulai melanjutkan perjalanan lagi sekitar pukul 15.30 WIB. Benteng peninggalan Jepang ini cocok bagi kamu yang suka wisata sejarah. Aku hanya melihat dari jauh saja dan ban

yak mennghabiskan waktu disini untuk beristiirahat di hamparan rumput sambil menikmati semilir angin laut di bawah pohonn rindang.

Pantai Sumur Tiga

Selanjutnya kami mampir ke Pantai Sumur Tiga. Pantai ini sangat terkenal karena selain pasirnya yang putih, pantai ini memiliki ombank yang tenang  sehiingga cocok untuk bermain air. 

Pantai ini menghadap ke timur sehingga cocok di datangi ketika pagi hari. Tak banyak menghabiskan waktu disini karena kami akan mengunjunnginya kembali keesokan harinya. 

Monumen Pancasila

Monumen atau tugu pancasila ini berlokasi di Taman Sabang Merauke yang ada di jalan Bypass. Lagi dan lagi, pemandangan disini juga  tak kalah menarik. Mennghadap langsung ke danau Aneuk Laut dan pemukimann penduduk di sekitarnya.

Hanya mampir sebentar kami pun langsung menuju destinasi penutup untuk melihat matahari terbenam.

Sabang Fair

Sebenarnya tidak ada agenda khusus ke Sabang Fair dari pihak agen travel, hanya saja aku minta langsung untuk mampir disini sekalian makan malam sebelum akhirnya kembali ke penginapan.

Hari Kedua: Eksplore Sabang Bagian Barat

Itinerary hari kedua di Sabang ini, kita akan menjelajahi bagian barat Sabang yang terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa dan situs-situs bersejarah yang menarik.

Pukul 08.00 WIB kami sudah dijemput oleh tour guide untuk sarapan di salah satu rumah makan terkenal di Kota Sabang. Hery Kupi  namanya, dengan menu Kopi Sanger andalannya

View Point Pulo Klah

Setelah mengisi perut, kami berangkat menuju Pantai Iboih untuk menyeberang ke Pulau Rubiah. Di tengah perjalanan kami berhenti di View Point Crueng Raya. Di sini, kita dapat menikmati panorama laut lepas yang menakjubkan dan hamparan perbukitan hijau yang menyejukkan mata.

Pulau Klah yang tak berpenghuni berada persis di tengah titik pandang. 

Pantai Iboih

Pantai Iboih, merupakan salah satu pantai terindah di Sabang dengan pasir putihnya yang halus dan air laut yang jernih. Di sini, kita dapat berenang, berjemur, atau mencoba berbagai aktivitas air seperti snorkeling dan diving.

Karena tujuan kami untuk snorkeling di Pulau Rubiah maka tak banyak mampir kami pun lanngsung bergegas menyeberang  ke Pulau Rubiah.

Pulau Rubiah

Kami menyebrang menggunakan speedboot untuk snorkeling dan menikmati keindahan bawah laut yang luar biasa  di Pulau Rubiah. Pulau Rubiah terkenal dengan terumbu karangnya yang masih terjaga dan berbagai jenis ikan tropis yang berwarna-warni. 

Saat menyeberang kami sudah dalam kondisi menggunakan alat pelampung, sehingga sesampainya di Pulau Rubiah kami langsung menuju spot snorkeling untuk bermain bersama ikan karang yang berwarna warni.

Setelah merasa cukup kami makan siang terlebih dahulu di Pulau Rubiah sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat   wisata selanjutnya.

Titik Nol Kilometer Indonesia

Spot paling penting di kunjungi di Pulau Weh Bagian Barat nih!

Titik Nol Kilometer Indonesia bisa di tempuh sekitar 17 menit menggunakan kendaraan. Cukup untuk beristirahat sejenak di dalam mobil sebelum jalan kaki di area taman wisata Nol Kilometer nanti.

Goa Sarang

Katanya, Goa Sarang merupakan gua peninggalan Jepang yang memiliki lorong-lorong panjang dan stalaktit yang indah. 

Tapi untuk sampai kesana kamu perlu berjalan kaki dengan medan yang terjal. Pas lagi capek-capeknnya eh malah harus turun naik tangga yang medannya tidak cocok untuk aku yang mengenakan sandal capit saat itu. Sandalku sampai putus di situ huhu.

Sebagai penutup hari, kami menikmati malam yang tennang di penginapan. Makan malam di restonya Freddis Sumur Tiga yang lagi hits saat itu.

Hari ketiga: Kembali ke Banda Aceh

Pagi pagi sekali kamu sudah di jemput tour guide. Kapal yang akan kami tumpangi akan berangkat sekitar pukul 8 pagi. 

Sarapan pun kami di kamar saja sambil siap siap untuk checkout tanpa bisa menikmati pantai sumur  tiga di pagi hari.

Tungguin cerita hari ke tiga ku untuk eksplore Banda Aceh di tulisanku selanjutnya!

You may also like

3 Comments

  1. Seneeeeng banget baca tulisan mba ttg sabang, krn aku se kangen itu pengen bisa ke Aceh lagi 😍. Apalagi sabang blm pernah. Makanya kalo bisa ke Aceh lagi, udh dipastiin mau ke sabang sekalian. Selama ini kan cuma lhokseumawe krn reuni, trus banda Aceh dan takengon doang.

    Itu bunga Tabebuya mbaaa.. Bunga yg ditanam juga di sepanjang jl sudirman jakarta. Memang mirip sakura. Cantiiiik 😍.

    Berarti kalo liburan ke sabang, sekalian aja sewa open tur di sana yaaa, so kemana2nya udah diurusin 👍

    1. Semoga bisa di segerakan bisa ke Aceh lagi Mbak… Saran ku sih ke travel agenn buat sewa sopir sama kendarrraannya saja. Karena ternyata tempat wisata disana banyak yang gratis dan hotel pun disana sanngat affordable. Mahalan hotel hotel di Aceh hihi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.