Mengulas Kemegahan Masjid Agung Natuna

Masjid Agung Natuna merupakan salah satu tempat yang harus kamu singgahi ketika berkunjung ke Pulau Natuna. Tak hanya keindahan alamnya, wisata religi menjadi salah satu daya tarik yang tidak bisa dipisahkan dari budaya masyarakat Natuna. 

Foto di atas aku ambil saat mengunjunginya 5 tahun yang lalu. Potret yang seringkali muncul saat melakukan pencarian tentang masjid ini. Ini diambil dari depan jalan raya menuju masjid. 

Natuna yang kaya akan keindahan alam ini terlukis saat kita mengunjungi masjid terbesar di Kepulauan Riau ini.

Sekilas dari kejauhan bangunan masjid ini mirip dengan Taj Mahal di India, sehingga masjid ini mendapat julukan Taj Mahal nya Indonesia. 

Terdapat sungai kecil memanjang di antara jalan masuk dan keluar masjid dengan taman di sekitarnya. Gunung Ranai berdiri gagah di belakangnya serta bangunannya yang  menghadap  lautan lepas membuat kesan ‘agung’ seperti namanya. 

Selayang Pandang Masjid Agung Natuna

Masjid Agung Natuna mulai direncanakan sejak tahun 2006 dan merupakan bagian dari projek Kompleks Gerbang Utaraku. Projek ini nantinya akan menjadi sebuah kawasan pusat pemerintahan dan bisnis di Kota Ranai yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Natuna.

Bangunan masjinya sendiri mulai di bangun  pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2009 dengan dana sekitar 400 Milyar Rupiah.

Masjid ini dibangun di atas tanah yang luas nya  mencapai 5.500 m persegi. Sehingga, selain menjadi pusat kegiatan keagaman juga menjadi landmark bagi masyarakat sekitar. Saking besarnya masjid ini, dalam satu shaft bisa menampung jamaah sebanyak 180 jamaah.

Berbicara mengenai landmark kota, biasanya mesjid besar sebuah kota di bangun berhadapan dengan alun-alun kota. Berbeda dengan Natuna, Masjid Agung Natuna memiliki plaza tersendiri di halaman masjid yang bisa digunakan untuk acara-acara besar keagamaan seperti shalat ied, MTQ, dan manasik haji.

Alun-alun atau tempat yang biasa dijadikan masyarakat Natuna berkumpul ada di Taman Pantai Piwang yang jaraknya sekitar 3,6 KM dari kompleks masjid. 

Foto: instagram/pariwisata_natuna

Pembangunan projek Kompleks Gerbang Utaraku ini terus berlangsung sampai sekarang. Pada tahun 2018 saat aku mengunjunginya, sudah berdiri STAI Natuna di samping masjid. Sekarang sudah ada beberapa kantor yang beroperasi seperti Disdukcapil, Dinas Perikanan, dan Dinas Pariwisata. 

Bahkan terakhir beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 27 Juli 2023 telah diresmikan Museum Natuna yang letaknya di sebelah kiri jalan masuk menuju Masjid Agung Natuna.

Arsitektur Masjid Agung Natuna

Kemegahan Masjid ini memiliki makna filosofis yang mendalam dari keislaman khususnya Al-Quran. Ini tampak jelas dari warna Hijau dan kuning yang menyelimuti seluruh kubah masjid.

Masjid Agung Natuna menyerap berbagai model arsitektur dari beberapa Negara. Sekilas memang tampak seperti Taj Mahal dengan khas aliran sungai di depannya. Namun detailnya menyerap gaya arsitektur masjid Nabawi di Madinah, masjid Cordoba Spanyol dan juga ukiran-ukiran kaca khas Turki.

Kubah Masjid

Satu kubah utama yang paling besar bermakna ‘ikhsan’. Enam kubah yang lebih kecil menempel pada kubah utama bermakna ‘iman’ diambil dari enam rukun iman. 

Selanjutnya ada 12 kubah masjid lainnya yang berukuran lebih rendah diambil dari hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.

Sebagai kota dengan masyarakatnya hampir semuanya umat muslim, Natuna selalu memperingati hari kelahiran nabi (Maulid Nabi) dengan meriah yang ditunjukkan dengan berbagi satu sama lain.

Bisa nih kamu jadikan sebagai objek wisata religi di Natuna dengan datang pada saat maulid nabi.

Menara Masjid

Terdapat empat menara masjid yang menjulang tinggi di setiap penjuru masjid. Menara tersebut diadopsi dari gaya menara yang ada di Masjid Nabawi. Jumlah menara melambangkan ke empat sifat nabi dan empat sahabat Nabi Muhammad SAW. Menara tersebut di bangun setinggi 17 meter yang melambangkan jumlah rakaat shalat yang wajib dikerjakan umat muslim setiap harinya.

Pintu Masjid

Masjid Agung Natuna memiliki 20 pintu dengan tiga pintu utama yang menghadap ke timur, 17 pintu lainnya menghadap ke segala penjuru. Pintu-pintu ini sangat lebar membuat kesan megah dan mewah. Menyatu dengan interior yang ada di dalam masjid. 

Interior Masjid

Ketika aku datang mengunjungi masjid ini, kebetulan di waktu pagi dan di hari kerja. Benar-benar sepi tanpa pengunjung. Mungkin alangkah baiknya jika kesini disaat jam sholat agar bisa merasakan syahdunya shalat di dalam masjid bergaya gothic ini.

Interior di dalamnya banyak menggunakan kayu, serta elemen tembaga. Cahaya masuk dari sela-sela kabah membuat suasana di dalam masjid semakin syahdu. Rasanya benar benar menyatu dengan alam.

Selain beberapa aspek diatas, Masjid Agung Natuna memiliki bedug terbesar di Kepulauan Riau. Bedug tersebut karya anak Natuna dengan menggunakan kayu balau utuh sepanjang lima meter dan garis tengah 1,86 meter. Memerlukan waktu sekitar 8 bulan untuk pembuatan bedug besar tersebut. Masa pakainya diperkirakan akan kuat lebih dari satu abad ke depan.

Foto: Instagram/natuna.fact

Hal unik yang paling aku rasakan dan terlihat saat mengunjungi masjid ini adalah integrasi antara satu bangunan dan bangunan lainnya yang dihubungkan dengan lorong yang cantik.

Aku percaya masjid ini adalah titik awal dari projek Kompleks Gerbang Utaraku yang nantinya akan menjadi sebuah pusat kegiatan masyarakat baik pemerintahan dan bisnis di Natuna.

Sebenarnya aku sedikit heran ketika media membahas Masjid Terbesar di Indonesia, Masjid Agung Natuna jarang sekali di sebut. Ada yang tahu alasnnya? Padahal Masjid ini lebih dulu ada i bandingkan masjid yang baru baru ini viral seperti masjid Al-Jabar di Jawa Barat dan Masjid Raya Syekh Zyad di Solo.

Oh ya bagi kamu yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai masjid-masjid yang ada di Indonesia bisa kunjungi ruangumma.com. Tak hanya masjid, blog Ruang Umma juga membahas banyak gaya hidup sesuai sunnah.

You may also like

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.