Pengalaman Ikut Open Trip Kawah Ijen dari Kampung Inggris Pare

Open Trip Kawah Ijen

Open Trip Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi para pelajar bahasa di Kampung Inggris Pare, Kediri.

Sebelumnya aku sudah bercerita bahwa salah satu manfaat belajar bahasa Inggris di Pare, kita bisa ikut open trip yang diadakan oleh agen perjalanan wisata yang ada di sekitaran Kampung Inggris Pare.

Para agen wisata tersebut biasanya mengadakan open trip setiap akhir pekan dengan lokasi yang berbeda. Mereka biasanya punya jadwal open trip tersendiri. 

Bahkan tak jarang para pelajarnyalah yang menginisiasi open trip satu kelas lesnya. Seperti yang aku ikuti pada tahun 2019 silam. 

Saat itu aku sedang mengistirahatkan diri selama 2 minggu sebelum memasuki kelas menulis. Ya tujuan utama aku dari awal memang agar bisa menulis blog dalam Bahasa Inggris. Sayangnya sampai sekarang belum terwujud. Huhuhu.. 

Teman ku yang sedang mengambil kelas Toefl mengajak ku ikut tour ke Ijen bareng teman sekelasnya. 

Wow betapa aku bahagianya! Saking semangatnya aku sampai beli perlengkapan tracking padahal kan bisa sewa saja kalau mau dipakai sekali. 

Bagaimana gak seneng, itu adalah kali pertama aku ikut tour selama di Pare.

Start  from Pare 

Namanya juga trip untuk para pelajar di Pare ya pasti bermula nya di Pare. Sudah seharusnya aku yang sedang tinggal di Malang pun pergi ke Pare di pagi harinya.

Hari itu hari Sabtu, kita berangkat setelah dzuhur karena anak-anak kelas Toefl tentu ada tes di hari sabtu pagi. 

Status Itu adalah orang yang diajak jadi ya udah jadwal ataupun itenerarynya mengikuti mereka yang punya acara.

Sekitar pukul 13.30 kami memulai perjalanan dengan berdoa bersama. Total kami sekitar 15 orang dengan menggunakan elf berukuran sedang.

Di dalam mobil tersebut, kami perempuan nya hanya ada tiga orang. Aku, temen ku yang mengajak aku pergi dan teman satu kelasnya.

Meskipun sedikit canggung bertemu dengan orang baru, kami mulai berkenalan dan menikmati perjalanan dengan mendengarkan musik yang mereka putar sambil bernyanyi bersama. 

Baru saja sampai Jombang aku sudah merasa kepanasan, pegal-pegal dan tak nyaman. 

Ah paling PMS, dan aku pun sudah membawa bekal pembalut karena sudah tahu kemungkinan tamu bulanan itu datang. 

MAlam minggu arah menuju Surabaya rupanya macet, meskipun supir kami sudah handal memilih jalan, tetap saja kami terjebak macet. Rasanya perjalanan dari Pare sampai ke Gempol saja lama. 

Ini yang ku sesalkan, coba tahu rute perjalanannya dari awal. Mungkin aku tidak perlu menghabiskan 2.5 jam perjalanan ke Pare dari Malang, cukup menunggu rombongan di Gempol saja yang hanya 1 jam dari Malang.

Itinerary Trip Kawah Ijen dari Pare

Rupanya, fee yang sudah kita bayar di awal itu tidak termasuk biaya Tol. Inget ya ini trip untuk para pelajar di Pare, lama perjalanan tidak masalah jika bisa menghemat ongkos perjalanan. 

Kita mengambil rute via Bondowoso saat menuju Ijen dan pulangnya via Situbondo. 

Lama perjalanan yang seharusnya bisa kita tempuh sekitar 9 jam meskipun tanpa masuk tol, karena macet kami menempuhnya sekitar 12 jam. 

Ya, aku masih ingat tak lama setelah sampai di parkiran Kawah Ijen, kami langsung bersiap untuk melakukan pendakian menuju Kawah Ijen agar bisa melihat sunrise dari atas kawah. 

Pendakian Kawah Ijen

Pendakian Kawah Ijen bermula dari tempat kami memarkirkan kendaraan yaitu dari Gerbang TWA Kawah Ijen Paltuding. Terkait perizinan masuk dan tiket masuk itu sudah ada yang mengurusnya. 

Sebelum memulai pendakian, kami dipersilahkan untuk mempersiapkan diri dan bawaan terlebih dahulu.

Barang yang aku bawa hanya satu tas selempang yang berisi Hp, kamera, senter/headlamp, dompet, dan air mineral.

Oh ya aku pakai masker kesehatan biasa, tapi kalau kamu mau turun ke kawahnya kamu harus menyewa masker gas yang disewakan seharga Rp.25000. Tapi kalau punya mending bawa sendiri, soalnya gak tau kan bekas orang-orang maskernya hehe.

Jalur pendakian Kawah Ijen ini lumayan curam dengan tanah kering berpasir yang membuat pendaki mudah tergelincir. Pendakian yang seharusnya ditempuh satu setengah jam kami lalui sekitar 2 jam. Belum lagi perjalanan yang terjal menuju bawah kawah sekitar satu jam.

Karena kami kelompok, saling menunggu yang tertinggal seperti aku, membuat perjalanan semakin lama.

Kondisi tubuh aku sudah aku rasakan tak nyaman semenjak di Jombang tadi. Rasanya panas sekali, meskipun suhu di luar dingin.

Terjalnya medan yang kita daki baru kita ketahui setelah turun ketika matahari mulai naik. Eits jangan kira karena turu, dan sudah terang perjalanan akan lebih mudah. Karena jalanan berkerikil pasir justru aku makin khawatir terperosok.

Istirahat sekaligus Sarapan Pagi

Setibanya di titik awal pendakian Paltuding-Aku baru tahu namanya setelah membaca postingan Kawah Ijen nya Mbak Malica-, kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan pulang. 

Disini sebenarnya aku sudah lapar sekali ingin rasanya makan bala-bala dan secangkir teh hangat. Namun katanya kita akan beristirahat di tempat lain sekalian sarapan. 

Perjalanan ke tempat peristirahatan selanjutnya memakan waktu 1.5 jam. 

Kami beristirahat di SPBU Kapuran. Eits ini bukan SPBU biasa loh. Lokasinya di depan PT Semen Gresik yang ada di Kapuran yang lokasinya di pinggir pantai. 

SPBU ini memiliki fasilitas lengkap sebagai tempat peristirahatan. 

Mungkin sekitar 2 jam kami disini untuk membersihkan diri dan sarapan. Kamar mandinya banyak sekali dan bersih. Sedangkan makannya rasanya biasanya aja bahkan aku gak nafsu makan karena kelewat lapar jadi perut ku sakit.

Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran ini adalah  padang savana yang datar dan luas dengan pemandangan Gunung Baluran yang menjulang di tengahnya.

Afrika Van Java, begitu orang-orang memberi julukannya. Bener-bener kayak bukan di Indonesia loh pemandangannya. Bedanya sama di Afrika mungkin hewannya aja. Tak ada Jerapah di Baluran, tapi banyak rusa dan juga monyet. 

Tiket masuk Taman Nasional Baluran ini Rp.15.000. Kamu bisa menghabiskan waktu sepuasnya disini. Banyak spot pemberhentian yang bisa kamu abadikan. 

Oh ya foto prewedding di Baluran ini juga bakalan bagus banget, apalagi kalau mengambilnya di waktu sunset.

Kalau kamu kesini sempatkan ke pantainya yah! Waktu itu kami ke Dermaga Mangrove.

Selain hutan mangrove, pantai disana juga sepi cocok untuk berteduh. 

Sore hari langit mulai gerimis, kamu pun melanjutkan perjalanan pulang menuu Pare. Pulangnya lebih cepat karena kami memilih menambah sedikit biaya untuk masuk ke Tol dari Probolinggo.  

Biaya Perjalan Open Trip Kawah Ijen

Biaya Open Trip Kawah Ijen dari Pare terbilang murah. Saat itu (2019) perorang dikenakan biaya Rp.150.000. Sudah termasuk makan 1x, tiket masuk tiket masuk kawah Ijen, dan tiket perjalanan dari Pare ke Ijen pulang-pergi. 

Biaya tambahan: 

Tiket masuk Savana : Rp.15.000 perorang

Makan Malam di peristirahatan : masing-masing kayaknya aku 10.000

Biaya Tol pulang : Rp.15.000 peroranag

Nah saat ini pun (2023) harga tour ke Ijen masih terbilang murah. Tarifnya menjadi Rp.200.000 per orang dan sudah termasuk biaya tol. Gimana? Tertarik juga ikut open trip Kawah Ijen dari Pare?

You may also like

1 Comment

  1. Itu benar-benar pengalaman yang luar biasa! Open Trip Kawah Ijen adalah salah satu peluang terbaik untuk para pelajar bahasa di Kampung Inggris Pare, Kediri. Bagaimana tidak, selain belajar bahasa Inggris, mereka juga bisa menjelajahi keindahan alam Indonesia yang memukau. Inisiatif para agen perjalanan wisata dan bahkan para pelajar yang mengorganisir open trip satu kelasnya sendiri adalah bukti betapa beragam dan bermanfaatnya pengalaman belajar di sana. Semoga kamu dapat mewujudkan impianmu untuk menulis blog dalam Bahasa Inggris suatu hari nanti, dan terima kasih telah berbagi kisah inspiratif ini! 🌄🌟📚

    Jadi jangan sia-siakan kesempatan untuk merasakan pengalaman Pendakian Kawah Ijen di Kawasan Wisata Banyuwangi, bumi Blambangan yang memukau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.