Taman Alun-alun Kapuas: Tempat ‘Ngabuburit’ Asyik di Kota Pontianak

Jika kamu sedang berada di Kota Pontianak di Bulan Ramadhan, cobalah ‘ngabuburit’ bersama teman ataupun keluarga di Taman Alun-alun Kapuas!

Alun-alun yang terletak di jantung Kota Pontianak ini layaknya miniatur kota yang sangat mencerminkan Kota Pontianak. Terletak di pinggir Sungai Kapuas ini menyajikan pemandangan yang luar biasa. Potret Kota Pontianak tergambar jelas baik dari sisi geografis maupun sosialnya.

Secara geografis Kota Pontianak dilalui sungai terpanjang di Indonesia yakni Sungai Kapuas. Penempatan Alun-alun di pinggir sungai Kapuas membuat Taman Alun-alun Kapuas berbeda dengan Alun-alun di kota lain.

Selain itu, Kota Pontianak juga dilalui oleh garis Khatulistiwa. Meskipun Tugu Titik Nol Khatulistiwa ada di tempat lain, pemerintah membuat miniatur tugunya di Taman Alun-alun Kapuas.

Miniatur Tugu Khatulistiwa dan Air Mancur di Taman Alun-alun Kapuas

Secara sosial, warga masyarakat Kota Pontianak sangat ramah dan senang menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama keluarga dan teman di area terbuka. Tak heran banyak sekali Taman umum terbuka di Kota Pontianak termasuk Taman Alun-alun Kapuas.

Taman yang luasnya mencapai tiga hektare ini dibuat agar masyarakat nyaman saat berada di ruang terbuka. Terdapat fasilitas umum yang bisa digunakan pengunjung seperti parkiran yang luas, toilet dan mushola, perpustakaan, serta pedestrian yang asri.

Aktivitas yang bisa dilakukan saat ngabuburit di Taman Alun-Alun Kapuas

‘Ngabuburit’, kata yang berasal dari Bahasa Sunda ini memiliki arti menghabiskan waktu di sore hari menjelang buka puasa di waktu Maghrib. Banyak aktivitas yang hanya dilakukan umat muslim di Indonesia selama bulan Ramadhan ini. Salah satunya menyiapkan makanan untuk berbuka, termasuk mencari takjil di pasar ramadhan.

Oleh karena itu, istilah ‘Ngabuburit’ seringkali disamakan dengan jalan-jalan sore pada bulan Ramadhan. Padahal tak sebatas itu, kita bisa membaca buku, ikut kajian sore, atau bahkan bersedekah dengan cara membagikan takjil bersama komunitas kalian. Semua aktivitas tersebut bisa loh dilakukan di Taman Alun-alun Kapuas.

Baca buku di Rumah Baca Taman Alun-alun Kapuas

Rumah Baca ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB sampai 21.00 WIB. Gedung dua tingkat tersebut di fasilitas dengan adanya AC, WiFi dan tempat duduk yang nyaman agar pengunjung betah dan nyaman saat membaca.

Tujuan utamanya memang untuk meningkatkan minat baca warga masyarakat Pontianak. Terdapat berbagai jenis buku bacaan mulai dari fiksi, pengetahuan umum dan buku agama. Cocok nih buat buat nunggu buka puasa!

Memanfaatkan area taman sebagai sarana beribadah

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, dimana setiap kebaikan yang kita lakukan akan Allah SWT lipatgandakan pahalanya. Nah hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah bertafakur atas kuasa Allah SWT yang telah menciptakan keindahan Sungai Kapuas dengan segala manfaatnya.

Ingin melakukan kajian dengan suasana yang berbeda? Tentu saja bisa. Taman Alun-alun Kapuas ini banyak terdapat area duduk di bawah pohon rindang. Sejuknya angin berhembus membuat kajian semakin tenang.

Berbagi takjil di Taman Alun-alun Kapuas juga akan menjadi amalan yang sangat menyenangkan. Biasanya semakin sore warga akan semakin banyak bertangan. Kalian bisa memanfaatkan momen ini untuk bersedekah.

Menyusuri Sungai Kapuas di atas Kapuas River Cruise

Sebelum KRC berlayar

Sungai Kapuas memang seperti jantungnya Kota Pontianak. Sebelumnya saat mendengar cerita bahwa sungai terpanjang di Indonesia ada di Kalimantan Barat, aku tak bisa membayangkan seperti apa tepatnya. Namun, setelah melihat secara langsung aku benar benar takjub.

Maklum, bagi aku yang tinggal di dataran tinggi, meskipun sering melihat sungai tak ada yang selebar itu. Saking lebarnya, aku sampai bertanya-tanya ini beneran sungai? Atau jangan jangan bibir pantai dan di seberang sungai itu mungkin pulau lain. Kalian akan yakin setelah menyusuri sungai dengan menggunakan Kapuas River Cruise atau biasa disingkat KRC ini.

Jujur pertama kali nyoba naik KRC, aku juga temanku tak tahu kalau namanya KRC. Yang kita tahu hanya sekedar rumah makan di atas perahu. Jika di bulan Ramadhan, pengalaman menaiki KRC ini tentu akan sangat berbeda.

Susur sungai Kapuas menggunakan KRC ini memakan waktu sekitar 45 menit sampai satu jam. Bahkan bisa lebih lama lagi jika muatan sedang sepi. Aku sarankan naik di waktu sekitar 30 menit sebelum berbuka. Selain agar kalian bisa berbuka di atas KRC kalian juga bisa menikmati perjalan susur sungai itu sendiri.

Haraga Kapuas River Cruise

Pengunjung dikenakan biaya Rp.15.000 per orang. Menurutku itu harga yang murah dibandingkan dengan pengalaman yang kita dapatkan diatas kapal. Setelah naik kita dipersilakan untuk memilih kursi.

Karena aku dan teman ku datang awal, kami memilih kursi di dek atas paling depan. Bangku kursinya sangat sederhana. Hanya menggunakan kursi plastik dan beberapa terbuat dari kayu. Alasannya sudah pasti agar tidak ada yang menghalangi pandangan kita. Ini juga akan memudahkan kita untuk pengambilan gambar.

Foto dari atas dek kapal KRC

Tahu apa yang membuat aku kaget? Harga yang ditawarkan di rumah makan ini sangat murah. Sama saja dengan pedagang di sekitaran Taman yang lain. STMJ misalnya mereka jual dengan harga Rp.5.000. Padahal di tempat wisata lain biasanya mereka menaikan harga.

Jalur Kapuas River Cruise

Dari atas kapal kita akan melihat hiruk pikuk Sungai Kapuas yang sangat sibuk. Awal kapal melaju kita akan melewati kapal penyeberangan Bardan Siantan. Kapal penyebrangan tersebut mengangkut kendaraan di jam tertentu.

Pernah melihat rumah yang di bangun di bibir pantai? Nah disini banyak rumah yang di bangun di atas perahu yang menepi di pinggir sungai. Aku sendiri tak tahu itu permanen atau bukan, tapi pas lewat kebetulan banyak sekali warga yang sedang beraktifitas seperti mandi dan mencuci pakaian di atasnya.

Pemukiman di atas perahu

Melihat jembatan Jalan Sultan Hamid II dari bawah, diatas KRC, dengan langit jingga di belakangnya merupakan pengalaman yang akan membuat kamu ingin mengunjunginya lagi.

Setelah melewati sana KRC akan berbelok kembali menyusuri sungai melewati Tugu Khatulistiwa, pelabuhan Dwikora Pontianak dan kembali ke tempat semula di Taman Alun-alun Kapuas.

Suasana Taman Alun-alun Kapuas di waktu malam

Semakin malam suasana disana semakin hangat. Lampu dari kapal menyala, ditambah lampu taman yang ikut menghiasi malam. Seturunnya dari KRC kita bisa sholat Magrib di mushola yang sudah tersedia di dekat parkiran sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.

‘Ngabuburit’ di Taman Alun-Alun Kapuas dengan menyusuri sungai Kapuas dengan KRC merupakan pengalaman yang romantis. Bersatunnya ikatan antar manusia, alam dan ciptaanNya.

You may also like

22 Comments

  1. Seru nih pengalamannya, ngabuburit di alun-alun taman Kapuas Pontianak. Menyusuri sungai kapuas yang panjang sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam.

  2. Duh saya tuh kalau dengar kata Pontianak, auto keingat sama pisang goreng enak, hahaha. Tapi kalau ke Pontianak langsung, malah banyak hal yang luar biasa yang bisa kita nikmati dan kunjungi ya, kayak taman alun-alun Kapuas ini

  3. mirip kayak sungai batanghari. klo kita lg di tengah, itu rasanya kayak bukan di sungai, luas banget mirip laut. bedanya laut airnya nampak biru, klo sungai kan coklat

  4. Jujur aku blm pernah sama sekali ke Pulau Kalimantan kak, huhu. Baca tulisan ini aku jd pengen banget ke Pontianak. Klo kesana, naik KRC ini bakal jadi list wajib aku nih.

  5. Alun-alun di berbagai daerah menurut saya termasuk daerah yang wajib dikunjungi. Apalagi kalau memang ingin merasakan kehidupan warga lokal. Karena biasanya alun-alun menjadi tempat berkumpul. Udah gitu setiap alun-alun punya keunikan.

    Pengen banget deh bisa ke Pontianak. Rasanya syahdu ya bisa menikmati senja di sungai Kapuas. Apalagi saat bulan Ramadan.

  6. Pernah ke Pontianak tapi cuma numpang lewat karena mau ke Singkawang. Tapi memang niat pengen ke Pontianak lagi karena ingin menyusuri sungai Kapuas itu sih..
    Apalagi sambil makan Choi Pan.. beuhh enak banget itu dahhh..

  7. Wah menyenangkan sekali kalau bisa menyusuri Sungai Kapuas dengan KFC, melewati tugu Khatulistiwa di saat Ngabuburit. Catat ah untuk destinasi saat ke Kalimantan.

  8. Ngabuburitnya asik nih tempatnya, bisa di atas River Kapuas Cruise lagi, jadi pengalaman berbeda nih. Apalagi viewnya keren banget tuh di kamera

  9. Waahh cantik banget Alun-Alun Kota Pontianak. Ada Taman Baca juga, pun ada KRC. Kebayang naik KRC sambil menikmati senja gitu, duh syahdu banget lah..
    Semoga bisa ke Pontianak suatu saat nanti..

  10. Iiih seru banget bisa naik KRC. Kayaknya ini yg pernah dinaiki suamiku waktu berkunjung ke Pontianak bbp tahun lalu. Murah ternyata tiketnya ya, cuma 15rb, keren banget

  11. Dulu kukira Kapuas cuma ada di Kalimantan Tengah ternyata di Pontianak pun ada. Memang ya sungainya ini yang terbentang di Pulau Kalimantan

  12. Wah bentar lagi niihhh alun-alun Pontianak bakalan rame lagi musimnya ngabuburit….
    Laper pun jadi nggak kerasa kalau sambil cruising di atas sungai Kapuas. Pengen!

  13. Semakin malam suasana Taman Alun-alun Kapuas semakin syahdu.
    Alhamdulillah,
    Ramadan kali ini pandemi sudah berakhir. Meskipun tetap kudu berhati-hati, tetapi semoga kita semua mendapat indahnya Ramadan seperti tahun-tahun sebelum pandemi.

  14. Alun-alun ini memang tempat yang menarik. Selalu menjadi tempat tujuan utama untuk berkumpul dengan keluarga, kawan atau relasi.

    Tidam salah jika alun-alun memang didesain sebagai tempat untuk berinteraksi antar warga suatu daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.